Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Mencermati Perdebatan Gerindra-Demokrat, "Janjimu yang Kunantikan"

Diperbarui: 16 November 2018   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Janjimu yang Kunantikan adalah sebuah lagu yang sangat populer ditahun enam puluhan. Kalau tidak salah, lagu itu dibawakan oleh penyanyi yang sangat populer pada masa itu: Lilis Suryani.

Seingat saya ada lagi lagu populer lain yang dinyanyikannya yakni Gang Kelinci. Tetapi artikel ini bukanlah hendak membahas lagu lagu yang populer pada setengah abad yang lalu itu.

Tulisan ini hanya sekedar meminjam judul lagu itu untuk dijadikan penguat tajuk artikel ini. Menunggu realisasi sesuatu yang sudah dijanjikan kadangkala menimbulkan rasa bosan, jenuh dan bisa juga merasa dibohongi.

Suasana hati yang demikian bukan hanya berkaitan dengan janji dalam cinta tetapi perasaan yang sama bisa juga muncul berkaitan dengan janji dalam politik.

Pada awalnya publik tidak pernah tahu adanya janji SBY ke Gerindra. Janji itu mulai terkuak ke publik ketika Sekjend Gerindra Ahmad Muzani mengungkit janji Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Dengan pernyataan Ahmad Muzani itulah publik baru mengetahui SBY pernah berjanji ke Gerindra.

Mengapa Gerindra menagih janji SBY itu ? .Karena nyatanya sesudah satu setengah bulan masa kampanye berlalu namun Presiden RI dua priode itu belum terdengar mengkampanyekan pasangan dengan Nomor 02 itu.

Publik juga melihat ,jangankan memenuhi janjinya untuk mengkampanyekan pasangan yang diusungnya itu, tetapi yang muncul justru pernyataan pernyataan dari petinggi Demokrat yang memberi kesan ,partai itu seperti mendukung setengah hati pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.

Membaca pernyataan pernyataan dukungan setengah hati itu memunculkan kesan ,mungkin Demokrat masih merasa sakit hati karena tidak dipilihnya AHY sebagai pendamping Prabowo.

Sebagian masyarakat juga berpendapat, wajarlah partai yang berlambang mirip segitiga mercy itu kecewa terhadap Prabowo.

Kekecewaan itu bisa muncul dengan melihat betapa mesranya Prabowo - SBY menjelang penentuan cawapres tetapi akhirnya yang dipilih sebagai cawapres adalah Sandiaga Uno.

Memang  SBY tidak pernah mengajukan syarat agar AHY yang harus menjadi pasangan Prabowo ,tetapi tidak dapat ditampik kesan, dikalangan Demokrat sesungguhnya  menginginkan agar putra sulung SBY itulah yang akan digandeng mantan Pangkostrad itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline