Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Apakah Anies Sindir Jokowi Ketika Sebut "Kerja, Kerja Saja Tidak Cukup"?

Diperbarui: 28 Agustus 2018   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sesungguhnya kata, " kerja, kerja, kerja" adalah kata yang biasa dan dapat digunakan oleh siapapun. Begitu juga halnya kata tersebut digunakan Jokowi pada pidatonya setelah diambil sumpah jabatan sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2014.

Dalam pemahaman saya ketika Jokowi menyampaikan "kerja, kerja" dalam pidatonya sekaligus ingin menunjukkan bahwa kata itu akan menjadi tagline untuk Jokowi-JK dan juga untuk pemerintahannya.

Berkaitan dengan hal tersebut tentulah pemilihan kata dimaksud sudah dipikirkan secara matang tidak hanya oleh presiden terpilih itu tetapi juga sudah dibahas oleh kelompok pemikirnya (think tank).

Kalau dilirik jejak Jokowi sejak menjabat Walikota Solo kemudian pada kampanye pilkada DKI tahun 2012 dan sekitar dua tahun menjadi Gubernur DKI, sungguh tepat kata "kerja kerja" itu merepresentasikan sosok Jokowi.

Jokowi melakukan blusukan, memeriksa gorong gorong, rapat di lapangan dengan staf, berbicara dengan rakyat ,mengurai masalah banjir di Jakarta serta berbagai aktivitas lainnya yang kesemuanya meneguhkan gambaran bahwa mantan Walikota Solo itu sangat mengutamakan kerja dan kerja.

Sekitar seminggu setelah pengambilan sumpah tersebut, Jokowi menyusun kabinetnya yang dinamakan Kabinet Kerja dan salah seorang tokoh yang masuk dalam kabinet itu ialah Anies Baswedan yang dipercayakan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Secara perlahan sejalan dengan aktivitas pemerintah, kata "kerja kerja" itu kemudian menjadi branding terhadap Jokowi dan pemerintahannya. Kata tersebut juga diadopsi oleh pendukung maupun relawan mantan Gubernur DKI itu sehingga kata diamaksud secara politis menjadi melekat dengan Jokowi.

Buah karya pemerintahan Jokowi mulai terlihat terutama yang berhubungan dengan pembenahan dan pembangunan infrastuktur. Dengan berbagai capaian pemerintah maka kata "kerja kerja" itu semakin melekat di hati masyarakat.

Mengingat "kerja, kerja" sudah merupakan branding terhadap Jokowi - JK maka menjadi menarik untuk mencermati pernyataan Anies Baswedan Gubernur DKI. Menurut mantan Mendikbud itu  "Kita dalam bekerja nggak cukup hanya kerja, kerja saja. Nggak cukup. Harus ada gagasan dulu. Dari gagasan, lalu ada kata kata, harus ada narasi. Karena kalau ada gagasan tanpa ada narasi, dia akan diawang awang", kata Anies dalam sambutannya pada Rakornas Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 27 /8/2018 (detiknews,27/8/2018).

Kalau dicermati hal hal yang diungkapkan Anies itu adalah sesuatu yang normal dan seperti itulah urut urutan atau tahapan sebuah pekerjaan. Semuanya diawali dengan gagasan lalu diuraikan dengan kata kata sehingga orang yang akan bekerja itu memahami maksudnya barulah kemudian dilaksanakan ataupun dikerjakan.

Tetapi mengingat tahun ini dan tahun depan adalah tahun politik maka tidak salah juga mencermati pidato Anies itu dari sisi perspektif politik.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya bahwa "kerja, kerja" merupakan branding terhadap Jokowi dan mengingat juga pada pilpres nanti, kuat dugaan Anies tidak berada pada kubu Jokowi-Ma'ruf Amin maka bisa saja muncul anggapan bahwa pidatonya itu menyindir tag line pemerintahan Jokowi.

Tetapi ini hanyalah dugaan semata.

Salam Demokrasi!

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline