Seperti yang terlihat pada akhir akhir ini Amien Rais semakin gencar menyerang Jokowi. Diperkirakan serangan serangan mantan Ketua MPR itu akan menimbulkan rasa tidak enak pendukung Jokowi terhadap Ketua Dewan Kehormatan PAN itu.
Sikap Amien yang terus menyerang ,mengkritik Jokowi itu dalam pandangan saya sudah tidak proporsional lagi. Kita mengakui setiap kekuasaan memerlukan kritik agar penyelenggara kekuasaan itu tetap berjalan pada relnya, tidak menyimpang dari tujuannya.
Demokrasi juga mengakui perlunya kritik sehingga pemerintah yang berkuasa harus memberi tempat kepada mereka yang berseberangan pendapat dengan penguasa. Tetapi prinsip prinsip negara demokrasi yang sehat selalu menginginkan agar kritik itu disampaikan dengan argumentasi yang kuat agar tidak terkesan " asbun" ,asal bunyi yang didorong oleh motif mencari cari kesalahan ,pokok ee yang anda lakukan pasti salah.
Amien Rais dalam Rapat Kordinasi Nasional ( Rakornas) Persaudaraan Alumni 212 ,sembari menghunjuk foto Jokowi mengatakan ,Jokowi akan dilengserkan Allah karena banyak melakukan kesalahan .Dia yakin hal itu akan terjadi dan malaikat akan membantu mewujudkan.
Selanjutnya Amien mengatakan,pemimpin yang akan dilengserkan Allah itu biasanya langkahnya dari salah ke keliru ,dari keliru ke blunder,salah lagi dan seterusnya. Ucapannya yang demikian memantik reaksi dan tanggapan dari berbagai pihak yang antara lain menyatakan ucapan seperti itu sungguh tidak etis.Sikap yang demikian dinyatakan oleh Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad.
Ketua PP Muhammadiyah itu mengemukakan " Walaupun beliau politisi ,namun bagi kita Muhammadiyah tidak setuju dengan hal itu.Tetap kita memakai pola kesantunan,keadaban ,dalam segala sesuatu. Dan kita sebagai warga negara tetap menghormati terhadap kepala negara siapapun yang terpilih".
Selanjutnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga menyesalkan ucapan Amien Rais itu. Ketua Tanfiziah PB NU ,KH Robikin Emhas menyatakan ,semestinya setiap Muslim menempatkan Allah pada posisi yang mulia dan niat yang suci. Menurutnya tak semestinya nama Allah digunakan untuk hal yang bertendensi pada politik praktis.
Memang kalau disimak keseluruhan pernyataan Amien Rais terlihat adanya keinginannya yang kuat agar Jokowi tidak terpilih lagi pada pilpres mendatang. Tidak salah kalau diambil kesimpulan ,untuk mewujudkan keinginannya itu ,Amien Rais membuat berbagai pernyataan termasuk menyebut nama Allah yang semua bermuara agar presiden petahana itu tidak terpilih lagi.
Setelah mengemukakan berbagai pernyataan yang menggambarkan sikap ketidak sukaannya kepada Jokowi ,pendiri PAN itu baru baru ini mengungkapkan ,banyak pihak yang menyarankan atau mendorong dirinya untuk bertemu Jokowi.
Terhadap saran yang demikian mantan Ketua MPR itu mengatakan ,ia bersedia ketemu Jokowi tetapi pertemuan itu tidak dilakukan di Istana.Ia mengusulkan agar pertemuan itu dilakukan di kediamannya di Yogjakarta.Artinya Jokowi lah yang mendatanginya di Jogya dan bukan Amien Rais yang datang menemui Jokowi di Istana. Kita belum mendapat kabar bagaimana reaksi Istana terhadap tawaran ini.
Melihat sikap Jokowi selama ini yang selalu dengan senang hati menjalin komunikasi dengan siapapun ,bisa jadi presiden petahana itu akan berkenan berkunjung ke kediaman Amien Rais di Yogja.