Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Hari Buruh Telah Berubah Menjadi Hari "Asal Bukan Jokowi"?

Diperbarui: 1 Mei 2018   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(jatim.tribunnews.com/Didik Mashudi)

Dalam pemahaman saya , sejatinya Hari Buruh,1 Mei atau Mayday adalah untuk mengenang dan memperingati perjuangan heroik para buruh di Amerika Serikat, tepatnya di Haymarket Chicago.

Disebut perjuangan heroik karena kaum buruh berhasil memaksa para pengusaha untuk memberi hak pada buruh untuk bekerja hanya delapan jam sehari dari yang sebelumnya sekitar 10-12 jam.

Peristiwa tersebut sekaligus juga mengingatkan siapapun,  bahwa buruh tidak hanya semata mata bahagian dari alat untuk menghasilkan sesuatu tetapi lebih dari itu ,buruh juga merupakan sebuah kekuatan yang tidak hanya merupakan bawahan atau suruhan si pemilik modal.

Kalau dilihat secara terpisah terpisah,seorang buruh yang datang dan bekerja di pabrik adalah seorang manusia yang tidak berdaya.Ia adalah seorang manusia yang lemah yang demi kelangsungan hidupnya dan keluarganya ia harus manut terhadap semua titah yang dikatakan oleh para pemilik modal.

Tetapi peristiwa di Haymarket itu telah menyadarkan buruh dan juga menggentarkan pengusaha bahwa pribadi pribadi yang " lemah" itu ternyata ketika mereka bersatu bisa menjelma menjadi sebuah kekuatan besar.

Salah satu senjata ampuh yang dimiliki buruh adalah " mogok massal" atau aksi pemogokan.Apabila buruh menggunakan senjata pamungkasnya ini maka pabrik pabrik bisa lumpuh bahkan layanan umum pun bisa terganggu.

Oleh karena buruh merupakan sebuah kekuatan besar maka buruh pun sadar bahwa akan ada terus menerus hak yang harus diperjuangkan, sebutlah misalnya hak hak normatip buruh.Dengan pemenuhan hak hak yang demikianlah buruh dan keluarganya bisa hidup dengan layak.

Karenanya dalam pandangan saya peringatan Hari Buruh adalah medium untuk terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan buruh.
Tentulah dalam memperjuangkan haknya untuk hidup layak itu sangat penting arti dan peran pemerintah.

Pemerintah melalui power yang dimilikinya dapat menekan pengusaha agar memerhatikan hak hak buruh .Apabila perlu ,pemerintah dapat " memaksa" pengusaha untuk mengurangi laba perusahaan yang kemudian laba yang dikurangi itu dialokasikan sebagai dana untuk peningkatan kesejahteraan buruh.

Dalam konteks yang demikianlah Hubungan Perburuhan Pancasila yang kita kenal dengan lembaga tripartitit ,yaitu pemerintah ,pengusaha dan buruh duduk bersama membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan hak hak normatip buruh.

Dengan kondisi yang demikianlah pemerintah,pengusaha dan buruh duduk bersama membicarakan besaran Upah Minimum Regional ( UMR).
Sepanjang yang terpantau musyawarah penentuan besaran UMR itu berjalan dengan baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline