Kemesraan. Itulah kata yang paling tepat digunakan untuk melukiskan hubungan antara Demokrat dengan Jokowi saat ini.
Kehadiran Jokowi pada pembukaan Rapimnas Partai Demokrat,Sabtu,10 Maret 2018 yang lalu bertempat di Sentul ,menunjukkan bahwa Presiden petahana itu ngin merangkul SBY dan partai yang didirikannya.
Kehadiran tersebut juga merupakan pengakuan bahwa SBY dan partainya masih sebuah kekuatan politik yang layak diperhitungkan di negeri ini.
Kalau disimak ,hubungan antara SBY/ Demokrat - Jokowi terutama selama berlangsungnya proses Pilgub DKI ,sungguh jauh dari kata mesra.
Komentar komentar SBY terutama melalui Twitter pada masa itu serta sikap dan jawaban Istana terhadap komentar komentar itu memberi isyarat yang kuat bahwa hubungan diantara kedua tokoh bangsa itu jauh dari kata harmonis.
Menjelang Aksi 4/11 ,Jokowi berkunjung ke kediaman Prabowo di Hambalang dan kemudian Prabowo membalas dengan berkunjung ke Istana.
Tidak hanya Prabowo ,tetapi hampir semua pimpinan parpol juga telah diundang ke Istana untuk ketemu Jokowi.
Pada masa itu Demokrat memberi sinyal yang kuat agar Jokowi juga mengundang SBY untuk ketemu .Namun pertemuan itu selalu urung dilakukan.Pertemuan keduanya barulah terlaksana setelah proses pilgub DKI usai dan pertemuan tersebut menjadi kehilangan momentum politiknya.
Titik balik hubungan menuju ke arah yang lebih baik terjadi ketika SBY,Ibu Ani,AHY dan Annisa Pohan istrinya hadir pada acara kenegaraan memperingati detik detik proklamasi di Istana tanggal 17 Agustus 2017.Melalui media ,terlihat hubungan antara SBY dan Jokowi begitu intim dan mereka berfoto bersama antara lain dengan Mega dan Habibie.Bahkan pada kesempatan tersebut terjadi jabat tangan antara Mega dengan SBY.
Selanjutnya hubungan personal antara SBY dan Jokowi terkesan semakin baik .Presiden ke enam RI itu bersama Ibu Ani hadir di Solo pada 8 November 2017 mengikuti resepsi pernikahan Kahiyang Ayu- Bobby Nasution.
Menarik juga untuk mencermati ,sesudah proses Pilgub DKI usai dan yang memenangkan pertarungan demokrasi itu Anies Baswedan- Sandiaga Uno ,terlihat hubungan Jokowi dengan Prabowo agak renggang.
Kita tidak tahu apakah renggangnya hubungan itu karena hasil Pilgub DKI atau karena faktor lain atau juga mungkin karena kesibukan masing masing sehingga menjadi jarang ketemu.
Titik awal kemesraan Jokowi dengan Demokrat semakin nyata ketika pada 6 Maret 2018 ,AHY ,putra sulung SBY dan juga Ketua Komando Satuan Tugas Bersama ( Kogasma) Partai Demokrat berkunjung ke Istana mengundang Jokowi untuk menghadiri pembukaan Rapimnas Partai Demokrat.
Terlihat pada kesempatan itu ,Jokowi memperlakukan AHY sebagai tokoh partai yang ditunjukkan antara lain ,Jokowi dan AHY sama sama memakai jas .Mereka juga berbincang sekitar 30 menit membicarakan berbagai hal yang berhubungan dengan keadaan bangsa dan negara.
Penerimaan yang demikian terlihat sangat kontras ketika beberapa waktu yang lalu,AHY berkunjung ke Istana untuk menyampaikan undangan kepada Jokowi dalam rangka peresmian The Yudhoyono Institute.Pada pertemuan tersebut sesungguhnya yang menerima AHY bukanlah Jokowi tetapi putra sulungnya,Gibran Rakabuming Raka.
Saat ini Jokowi sudah didukung oleh 5 parpol untuk maju pada Pilpres nanti yakni : PDIP,Golkar,Hanura,Nasdem dan PPP.