Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Sejarawan Inggris Sebut, Gus Dur dan Ahok Seperti Soekarno dan Diponegoro

Diperbarui: 4 Maret 2018   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mulai dari Sekolah Dasar ( SD), kita juga sudah tahu tentang Pangeran Diponegoro. Secara sederhana dinyatakan, Diponegoro memberontak, melawan penjajah karena makam keluarganya diobrak abrik.

Informasi sederhana itu mungkin cocok untuk anak anak SD walaupun kemudian ternyata alasan Diponegoro melawan penjajah tidaklah sesederhana itu. Sejak masih duduk di bangku SD, kita sudah tahu, Pangeran itu telah melakukan perlawanan, pemberontakan kepada Hindia Belanda yang berlangsung pada 1825-1830. Perang tersebut juga sering dinamakan Perang Diponegoro atau juga Perang Jawa.

Kenang kenangan masa kecil tentang Diponegoro atau tentang pahlawan nasional lainnya tentu sangat baik apabila dibarengi upaya untuk terus memperdalam tentang berbagai hal yang berkaitan dengan riwayat hidup dan hikayat perjuangan para pahlawan bangsa itu.

Dalam perspektip yang demikian lah saya begitu bersemangat membaca berita Kompas.com, 2/3/2018 . Media on line milik Kompas Grup itu mewartawakan, sejarawan Inggris, Peter Carey asal Trinity College Oxford University, Inggris, telah menulis sebuah buku tentang Diponegoro yang bertajuk" Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa ( 1785-1855).

Buku tulisan Peter Carey ini memiliki 1.000 halaman. Didalamnya bisa ditemukan lebih dari 2.000 catatan kaki lengkap dengan Bahasa Jawa dan terjemahan.

Buku karya Peter telah menunjukkan hasil riset mendalam, bukti, juga fakta dari berbagai arsip otentik terkait siapa sebenarnya Diponegoro.

"Betul betul ilmuwan berdasar fakta dan bukan blog (di internet) yang lebih banyak cerita legenda", ujar Wardiman Djojonegoro Menteri Pendidikan RI tahun 1993-1998.

Wardiman sendiri telah mendapatkan buku Peter itu pada 2009. Wardiman selanjutnya mengatakan ,buku karya Peter itu mengungkapkan bahwa Diponegoro muncul karena empati melihat rakyat Jawa yang terus ditindak kolonial ,sementara rasa nasionalismenya keraton merosot.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wardiman Djojonegoro dalam Seminar Nasional dengan thema "Diponegoro dalam Sejarah dan Memori di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru RI" di Wates, Kabupaten Kulon Progo, Yogjakarta ,Jum'at ( 2/3/2018).

Peter Carey yang juga jadi pembicara pada Seminar itu menyatakan, Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro dan Soekarno merupakan sosok ratu adil pada masanya. Keduanya muncul saat rakyat berada dalam tekanan hidup dan memerlukan keadilan.
Bagi Peter, ratu adil bukan sekedar sosok, tetapi juga keadilan sosial ketika rakyat merasakan hidup sejahtera dengan pemimpinnya yang benar benar mengingat dan mencintai rakyat.

Kemudian Peter mengatakan, dalam diri Diponegoro dan Soekarno terdapat upaya mewujudkan keadilan sosial itu.Inilah inti perjuangan kedua tokoh, ujar Peter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline