Kalau kita cermati ,fungsi utama masjid ialah untuk sholat dan juga untuk kegiatan dakwah.
Setiap pekan hampir disemua masjid selalu ada kegiatan pengajian atau kuliah agama terutama antara sholat Maghrib dan Isya .
Kegiatan dakwah yang demikian tentu sangat bermanfaat untuk terus mengisi hati ummat dengan nilai nilai positif yang kemudian diharapkan akan memengaruhi cara berpikir dan cara bertindaknya yang diharapkan bermuara kepada pengamalan ajaran Islam yang lebih baik.
Masjid juga digunakan oleh para Dai sebagai tempat menyeru kepada kebaikan ( amar ma'ruf) dan mengatakan tidak kepada kemungkaran ( nahi mungkar).
Khotbah khotbah Jum' at juga selalu menampilkan pesan pesan suci yang demikian.
Belakangan ini terlihat semakin banyaknya ummat yang punya kesadaran untuk selalu ikut sholat berjamaah pada sholat wajib lima waktu,Subuh,Zuhur,Asyar,Maghrib dan Isya.
Pada hari kerja banyak terlihat jemaah yang melaksanakan sholat berjamaah ,Zuhur dan Asyar di masjid yang ada di kompleks perkantoran.
Selesai sholat ,para jemaah juga mendengarkan tausyiah atau kuliah singkat dari para dai. Kuliah singkat itu adakalanya dinamakan " Kultum",kuliah tujuh menit dan ada juga yang menyelenggarakan kuliah lima belas menit.
Dari sisi yang demikian terlihat semakin tumbuhnya kesadaran ummat untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah.
Kalau kita cermati ,kuliah kuliah agama yang disampaikan sering juga berhubungan dengan kehidupan sosial masyarakat.Kuliah yang mengajak agar ummat Islam bersatu membangun desa/kampung atau lingkungannya.
Kemudian kuliah kuliah agama sering juga membicarakan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan yang demikian terlihat materi kuliah itu sudah mulai memasuki domain politik. Sepanjang kuliah atau ceramah tersebut mampu secara proporsional memberi gambaran bagaimana kehidupan bernegara itu dibangun tentu tidak ada masalah.
Tetapi kalau materi ceramah sudah menggunakan analisis dengan menggunakan ukuran ideologi tertentu maka hal yang demikian perlu diwaspadai.
Tidak jarang terdengar ,kuliah di masjid mengkritik kebijakan pemerintah .Kritik tersebut menjadi kurang tepat kalau menggunakan referensi ideologi yang justru tidak sejalan dengan ideologi negara.
Misalnya ,bagaimana seorang dai menggambarkan Pemerintah RI.Apakah dengan preferensi ideologi yang dimilikinya dia memberikan dukungan atau justru memberi penolakan terhadap keberadaan pemerintah oleh karena menurutnya pemerintahan yang ada sekarang ini tidak sesuai dengan kepemimpinan dalam Islam.