Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Irjen Paulus Waterpauw Putra Papua yang Jadi Kapolda Sumut

Diperbarui: 31 Juli 2017   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapoldasu,Penulis dan Ketua PWI SU,Dok Pribadi


Sejak awal Juli 2017 tongkat pimpinan Kepala Daerah Kepolisian Sumatera Utara telah beralih dari Irjen DR Rycko Amelz Dahnial yang menduduki jabatan baru sebagai Gubernur Akpol kepada Irjen Paulus Waterpauw.

Kapoldasu yang baru ini dilahirkan di Fakfak 25 Oktober 1964 dan pernah menjabat sebagai Kapolda Papua dan juga sebagai Wakil Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

Dalam pidato perkenalannya sebagai Kapoldasu yang baru ,Jenderal Polisi berbintang dua ini menyatakan sangat menyadari kemajemukan Sumatera Utara dan menekankan semua elemen masyarakat harus menghargai kemajemukan tersebut.

Sesudah dua hari menjabat Kapoldasu,Paulus Waterpauw pada Senin,10 Juli 2017 hadir pada acara Halal Bil Halal yang diselenggarakan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara dan terlihat akrab berbincang dengan para ulama.

Kemudian dua hari berikutnya Jenderal Polisi kelahiran Fakfak ini berkunjung ke Basilam Tanjungpura ,Langkat,Sumatera Utara .Basilam Tanjung Pura adalah tempat Suluk yang termasuk terbesar di Sumatera Utara.Sebagai tempat Suluk ,Basilam didatangi ribuan ummat setiap tahunnya bahkan juga datang dari luar negeri seperti Malaysia.Pada tempat Suluk yang berasaskan Tariqat Naqsyabandiah ini,Kapoldasu beramah tamah dengan pemimpin persulukan ,Tuan Guru Syekh Hasyim AL Sarwani.Terlihat Tuan Guru menyambut Kapoldasu dengan penuh keramahan dan terkesan juga Kapoldasu sangat menghormati Tuan Gur

Kunjungan Kapoldasu ke MUI Sumatera Utara dan juga ke Basilam dinilai punya arti penting dalam membina komunikasi dengan dengan Ummat Islam terlebih mengingat Paulus Waterpauw adalah perwira tinggi Polri yang beragama Protestan.

Untuk lebih memahami alur pikir Kapoldasu baru dalam melaksanakan tugasnya maka pada Rabu,19 Juli 2017 ,Radio Lite FM Medan mengundangnya untuk mengadakan dialog dengan topik " Menjaga dan Merawat Sumut yang aman dan damai". Selain Kapoldasu ada 2 pembicara lainnya yaitu,Afifuddin Lubis,Ketua Pengurus Wilayah NU Sumatera Utara dan Hermansyah,Ketua PWI Sumatera Utara.

Pada acara dialog yang dipandu oleh Pieter Manoppo tersebut ,Paulus Waterpauw mengawalinya dengan mengemukakan falsafah hidupnya dalam bekerja yaitu " bekerja dan melayani dengan sepenuh hati,menjunjung tinggi hak asasi manusia dan Ngewongke Wong atau memanusiakan manusia".

Jenderal Polisi berbintang dua ini mengemukakan juga falsafah Jawa karena beliau pernah tinggal di Surabaya.

Menurutnya memanusiakan manusia sangat penting artinya karena dengan falsafah hidup yang demikianlah kita akan mendapat dukungan dari manusia lainnya dalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan.

Selanjutnya Paulus Waterpauw mengharapkan agar tokoh tokoh masyarakat mengambil peran aktif dalam memelihara ketertiban , keamanan dan ketentraman masyarakat.Menurut Kapoldasu peran serta tokoh masyarakat ini semakin penting mengingat masyarakat Sumatera Utara adalah masyarakat yang majemuk baik ditinjau dari sisi etnik maupun agama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline