Salah satu pembicaraan hangat sekarang ini adalah diadukannya Kaesang Pangarep, putra Jokowi ke polisi oleh seseorang yang bernama Muhammad Hidayat dengan pasal penodaan agama dan ujaran kebencian SARA. Kata kata yang dilaporkan adalah " Mengadu domba, mengkafir- kafirkan, nggak mau mensholatkan padahal sesama muslim karena perbedaan dalam memilih pemimpin apaan coba, dasar Ndeso".
Sebagaimana dikutip dari detiknews ,Kaesang,pernah melontarkan ucapan " Dasar Ndeso" dalam video yang berjudul #Papa Minta Proyek yang diunggahnya pada 27 Mei 2017 dan telah dilihat 1.442.057 kali.
Dalam video berdurasi 2,40 menit itu pada awalnya dialog tentang seorang anak yang minta proyek kepada Bapaknya. Sesudah itu Kaesang berganti topik dan mengambil contoh satu buah video tentang buruknya toleransi.
Inilah ucapan atau narasi yang diduga penyebab diadukannya Kaesang ke polisi .
" Bunuh,bunuh ,bunuh si Ahok.Bunuh Si Ahok sekarang juga!" begitu kata anak anak yang sedang pawai di video yang diperlihatkan Kaesang.
Terhadap kalimat kalimat tersebut ,Kaesang memberi komentar:
" Disini aku bukannya membela Pak Ahok.Tapi aku mempertanyakan anak seumur mereka begitu.Sangat disayangkan kenapa anak kecil seperti mereka itu sudah diajarkan untuk menyebarkan kebencian?.Apaan itu? Dasar ndeso .Ini ajaran siapa coba?.Dasar Ndeso!.Nggak jelas banget .Ya kali ngajarin ke anak -anak untuk mengintimidasi dan meneror orang lain.Mereka adalah bibit bibit penerus bangsa kita.Jangan sampai kita kecolongan dan kehilangan generasi terbaik yang kita punya.
Untuk membangun Indonesia yang lebih baik ,kita itu harus bekerja sama ,ya kerjasama( sambil memegang jempol tangan kirinya dengan tangan kanan ),bukan mengadu domba ,mengkafir kafirkan orang lain.Bukan malah tadi ada kemarin tuh ,yang nggak mau menshalatkan padahal sesama muslim karena cuma perbedaan dalam memilih pemimpin .Apaan coba?Dasar Ndeso !.
Kita itu Indonesia ,kita itu hidup dalam perbedaan.
Salam kecebong".
(dikutip dari detik.com).