Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Pak Hasyim Wafat, Ummat Katolik Turut Berduka

Diperbarui: 17 Maret 2017   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Rabu,16 Maret sekitar pukul 6 pagi telah wafat seorang tokoh bangsa K.H.Hasyim Muzadi di Malang Jawa Timur .
Berkaitan dengan wafatnya pengasuh pondok pesantren Al Hikam tersebut,Kepala Pastur Gereja Gembala Baik ,Kota Batu,Romo Michael Agung Christiputra mengatakan saat misa rabu malam ,ummat Katolik akan menyempatkan untuk mendoakan tokoh besar NU tersebut.SURYAMALANG.COM selanjutnya memberitakan Romo Michael menyatakan " Beliau merupakan tokoh besar yang menjaga nasionalisme bangsa.Kami semua sangat kehilangan sosoknya yang begitu mengayomi kerukunan ummat beragama".
Pernyataan Romo Michael ini menunjukkan bahwa Hasyim tidak hanya dicintai oleh warga NU saja tapi juga disayangi oleh ummat Katolik.
Memang kalau dicermati selama ini ,tausyiah atau materi dakwah yang dibawakannya selalu membawa udara yang sejuk,menghargai kemajemukan agama dan mencintai NKRI.
Pengasuh pondok pesantren Al Hikam ini adalah sosok ulama NU yang selalu menganjurkan perdamaian ,menjaga keutuhan bangsa serta menjauhkan ummat Islam dari faham radikalisme.
Rabu siang jenazah almarhum diterbangkan ke Jakarta untuk selanjutnya dibawa ke pondok pesantren Al Hikam ,Depok ,Jawa Barat dan dimakamkan di pesantren yang didirikannya itu.
Ditengah lautan massa pukul 17.00 Wib,Wakil Presiden Jusuf Kalla bertindak sebagai Inspektur Upacara pemakaman almarhum  yang dilakukan secara militer.Wapres dalam sambutannya mengatakan upacara ini digelar sebagai penghormatan kepada almarhum yang telah berjasa bagi bangsa."Kepergian almarhum telah meninggalkan kepedihan bagi kita semua" ujar Wapres.
KH Solahuddin Wahid yang berbicara atas nama keluarga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu seluruh proses pemakaman almarhum."Sambutan belasungkawa yang luar biasa dari masyarakat kepada almarhum menunjukkan almarhum hidup di hati orang yang banyak" ujar adik Gus Dur itu.
Hasyim Muzadi dilahirkan pada 8 Agustus 1944 di Bangilan,Tuban Jawa Timur.Pendidikan agama ditempuhnya di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor dan ia juga alumni Institut Agama Islam Negeri Malang.
Kiprah organisasinya mulai dikenal ketika pada tahun 1992 terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur yang kemudian mengantarkannya menjadi Ketua Umum Pengurus Besar NU pada tahun 1999.
Hasyim Muzadi berpasangan dengan Megawati Sukarnoputri pada Pilpres 6 Mei 2004 dan berhasil memperoleh 26,2 % suara di putaran pertama tapi kalah di putaran kedua menghadapi pasangan SBY-Jusuf Kalla.
Keterlibatan Kiai Hasyim dalam politik juga terlihat pada Pilpres 2014 dimana almarhum termasuk tokoh yang berpihak kepada Jokowi-Jk.Sebelum Hari H pencoblosan suara kiai yang berpembawaan tenang ini mendampingi Jokowi melaksanakan ibadah umrah.
Walaupun almarhum aktip di bidang politik tetapi politik yang ditunjukkannya penuh dengan kesantunan dan tidak pernah menghujat lawan politiknya.
Pria kelahiran Tuban ini pada tahun 2015 diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Tadi sore almarhum telah dimakamkan dan semoga memperoleh Khusnul Khotimah.
Semoga Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu mengampunkan segala dosanya dan ditempatkan dengan sebaik baiknya di sisi NYA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline