Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Haruskah Marah? Sari Roti Ibarat Bus Rental ke Tabligh Akbar

Diperbarui: 15 Desember 2016   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seusai DoaBersama yang Super Damai 212 muncul peristiwa lain yang berkaitan dengan Sari Roti. Sebagaimana yang sudah banyak diberitakan pada Aksi Bela Islam III di Lapangan Monas ada pembagian gratis Sari Roti kepada peserta Doa Bersama. Kelihatannya ada yang memanfaatkan roti gratis ini untuk menunujukkan ke publik bagaimana hebatnya dukungan terhadap aksi damai ini. Simpati kepada Sari Roti membuncah ada rasa haru terhadap dukungan yang diberikan. Tetapi kemudian PT Nippon Indosari Corpindo Tbk sebagai produsen Sari Roti memberi klarifikasi bahwa perusahaan tersebut tidak terlibat Aksi Super Damai itu.

Selanjutnya dijelaskan ada seseorang yang membeli roti produksinya dalam jumlah besar lalu membagikan secara gratis roti tersebut pada 212. Reaksi terhadap klarifikasi ini cukup keras, muncullah seruan agar ummat memboikot Sari Roti malahan dibeberapa medsos terlihat roti dimaksud diinjak injak sebagai manifestasi kebencian. Ada amarah yang muncul ke Sari Roti.

Dibeberapa kota sering terjadi ketika ada tabligh akbar massa berdatangan dari mana mana dengan menggunakan bus rental. Bus yang digunakan oleh massa sering tidak mempersoalkan apa agama pemilik bus tersebut. Demikianlah misalnya ada perusahaan bus yang bernama PT Sejahtera yang dimiliki pengusaha non Muslim. Kemudian ada seseorang dermawan Muslim menyewa beberapa bus untuk mengangkut jemaah menuju Tabligh Akbar. 

Rupanya ada Panitia yang melihat beberapa buah bus PT Sejahtera yang mengangkut jemaah lalu dia berkata  di Mimbar "Saudara saudara peserta Tabligh Akbar, ternyata pemilik bus PT Anugrah mendukung tabligh kita ini dibuktikan dengan pemberian bus secara gratis kepada jemaah yang datang ke tempat ini". Besoknya pemilik bus memberi klarifikasi manajemen PT Anugrah tidak terlibat dengan kegiatan mengangkut massa secara gratis dan kemudisn dijelaskan ada seseorang yang menyewa beberapa bus untuk kegiatan tersebut. Terhadap penjelasan ini marahkah Panitia Tabligh Akbar?  

Peristiwa Sari Roti agak analog dengan perumpamaan dengan bus PT Sejahtera tadi. Dalam pemahaman saya wajar PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memberi klarifikasi karena tidak ingin dikait-kaitkan dengan kegiatan politik atau keagamaan dan nyatanya perusahaan tersebut juga tidak ada membagikan roti gratis. Jadi yang salah adalah orang yang menafsirkan atau memaknai ada roti gratis yang dibagikan secara resmi oleh produsennya.Penafsirannya yang keliru ini disampaikannya kepada orang lain dan ketika muncul klarifikasi atau bantahan kemungkinan besar ada yang merasa malu lalu membalasnya secara reaktif.

Mengingat reaksi yang muncul seperti aksi boikot dan sebagainya dikaitkan dengan 212 maka akan muncul pertanyaan publik apakah untuk hal hal seperti ini Ummat Islam harus marah. Muncul lagi pertanyaan lain apabila sebuah gerakan dengan label agama tidak didukung oleh orang lain apakah Islam mengajarkan untuk memarahi orang atau kelompok tersebut terlebih lebih lagi apabila orang atau kelompok tersebut bukan beragama Islam.

Kita memahami Islam adalah agama yang penuh kedamaian agama yang menghargai toleransi dan mengajarkan saling menghormati masing-masing agama. Dinyatakan juga Islam adalah agama yang Rahmatan lil Alamin, memberi manfaat untuk semesta. Sedangkan semut yang begitu kecilpun mendapat manfaat dengan kehadiran Islam.Lalu hanya karena klarifikasi produsen Sari Roti, ummat Islam jadi marah. Apakah memang benar seperti itu cara marah yang diajarkan oleh Islam yang mengajarkan perdamaian itu?.
Inil hanyalah sekedar renungan.
Salam Perdamaian!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline