Lihat ke Halaman Asli

Afifuddin lubis

TERVERIFIKASI

Andainya Saya Risma, Pinangan itu Saya Terima

Diperbarui: 3 Agustus 2016   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Andainya saya Risma  maka perkenankan saya  meneruskan tulisan ini. Saya adalah Risma dan saya akan curhat kepada Anda tentang disebut sebutnya nama saya bertarung pada Pilkada DKII tahun 2017 nanti. Pertama saya mengucapkan terima kasih terhadap banyaknya tokoh atau komponen masyarakat yang datang kepada saya dan meminta agar bersedia menjadi Cagub DKI nanti.

Berkaitan dengan hal tersebut saya ingin sharing dan sekaligus memberitahu anda tentang jalan pikiran saya.Saya kan baru terpilih kembali sebagai Walikota Surabaya jadi mungkin tidak etis kalau saya meninggalkan warga Surabaya kemudian pindah ke Jakarta. Tetapi beberapa teman membisiki saya dan menyatakan "Andainya Ibu jadi Gubernur DKI kami tidak berkeberatan karena akan ada kebanggaan bagi kami kalau Ibu memimpin Ibu Kota Negara".

Kemudian teman teman tersebut melanjutkan selama masa bakti Ibu pada priode pertama telah banyak sekali keberhasilan pembangunan yang Ibu ukir. Dan Ibu melakukan itu dengan penuh rasa empati tanpa membentak,tanpa suara keras.Ibu orang yang tegas tapi tidak kasar.Tegas dan berani tidak identik dengan kemampuan membentak,suara keras atau mengeluarkan umpatan umpatan yang tidak sopan.

Ketegasan Ibu tidak ditunjukkan dengan kata kata seperti bego,ngaco dan kata kata kasar lainnya.Lihatlah bagaimana Ibu menutup Dolly, bagaimana sekarang bersihnya kota kita ini,air sungainya mengalir mulai membiru,tidak ada lagi pengemis di jalanan kota,birokrasinya yang tertata dengan baik dan terlihat etos kerja mereka yang meningkat mulai dari Lurah sampai ke jajaran atasnya. Teman tersebut melanjutkan,sekarang banyak sekali Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten /Kota yang datang ke Balai Kota Surabaya untuk studi banding terutama tentang mewujudkan pemerintahan yang bersih.Ini semua membanggakan kami Bu.

Tetapi kata saya bagaimana peluang untuk menang di DKI bukankah berdasarkan berbagai survey tingkat elektabilitas Gubernur Petahana sekarang cukup tinggi sementara tingkat keterpilihan saya masih dibawahnya. Benar Bu sergah teman teman saya diskusi itu.Kita harus menghormati hasil survey yang dilaksanakan oleh lembaga lembaga survey yang kredibel malahan dengan hasil survey itu memacu,memompa semangat kita untuk berjuang lebis keras dan lebih serius lagi.

Dan Ibu ingat survey itu dilaksanakan sekarang dengan asumsi itulah hasilnya pada Pilkada tahun 2017 nanti.Tetapi masih ada waktu kita sekian bulan untuk menaikkan tingkat elektabilitas Ibu.Ibu masih ingat kan waktu Pak Jokowi dan Ahok mau maju pada Pilkada 2012 yang lalu survey juga menunjukkan popularitas dan elektabilitas mereka masihnkalah dengan Pak Fauzi Bowo. Tetapi Hari H Pilkada menyatakan yang terpilih adalah Pak Jokowi dan Ahok.

Saya mengucapkan terima kasih untuk dorongan semangatnyang diberikan tapi saya ingin tanya lagi ,kalau daya maju di DKI faktor apa kira kira yang membuat pemilih DKI memilih saya. O kalau itu banyak sekali alasannya Bu. Pertama Ibu telah menunjukkan keberhasilan memimpin kota sebesar Surabaya. Karakter masyarakat Surabaya juga tidak jauh beda dengan karakter masyarakat Jakarta. Masyarakatnya kritis ,bicara apa adanya,blak blakan dan sama sama dinamis.

Dan Ibu ingat,Ibu memimpin dengan santun,penuh kearifan dan sifat keibuan yang Ibu miliki juga faktor yang sangat mendukung.Kemudian Ibu memperlakukan staf dengan pendekatan manusiawi,tidak mempermalukan mereka di muka umum. Dan ada faktor penting lagi Bu,Ibu tidak hanya dikenal di Surabaya dan Jawa Timur tetapi dikenal di seluruh Indonesia termasuk di DKI. 

Ibu kan tahu sekarang ini sudah muncul berbagai kelompok yang akan menggalang suara untuk  Ibu seperti misalnya Jaklovers .Lalu bagaimana tentang dukungan politik yang saya maksudkan parpol mana yang akan mengusung.oh kalau itu kami tidak mampu menjawabnya Bu tapi menurut insting politik kami Ibu Mega/PDI Perjuangan akan memberi dukungan ke Ibu karena Ibu kan kader handal PDI Perjuangan.Tidak mungkin rasanya Ibu Mega memberi dukungan kepada Petahana sekarang ini.

Saya terdiam, termangu dan berpikir keras untuk membuat keputusan maju atau tidak pada Pilkada DKI. Sesudah beberapa hari berlalu saya membuat keputusan kalau Ibu Mega memerintahkan saya dan kalau masyarakat Jakarta meminang saya untuk maju maka dengan kerendahan hati saya katakan :Saya siap untuk maju dan pinangan tersebut saya terima.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline