Lihat ke Halaman Asli

Yulius Maran

Educational Coach

Kreativitas: Peluang atau Ancaman dalam Menghadapi Tahun Ajaran Baru?

Diperbarui: 5 Juli 2024   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari ebook creative dimension of teaching

Tahun ajaran baru 2024/2025 telah tiba. Di berbagai sekolah, para guru sedang disibukkan dengan persiapan menyambut peserta didik baru. Ada yang mempersiapkan materi ajar, merancang kurikulum, hingga mengatur dekorasi kelas. Namun, di balik kesibukan ini, ada keresahan yang sering dirasakan oleh banyak guru. Bagaimana cara mereka bisa menghidupkan kelas dan membuat pembelajaran menjadi menarik dan efektif? Apakah kreativitas bisa menjadi solusi, atau justru menambah beban mereka?

Di tengah keresahan ini, semangat untuk memulai tahun ajaran baru tetap berkobar. Setiap guru memiliki harapan untuk memberikan yang terbaik bagi peserta didiknya. Mereka berusaha mencari cara agar proses belajar mengajar bisa lebih menyenangkan dan bermakna. Dalam konteks inilah, kreativitas menjadi sebuah topik yang sangat relevan untuk dibahas.

Pentingnya Pengembangan Kreativitas dalam Pendidikan

Menurut buku Creative Development in Teacher Education, pengembangan kreativitas dan inovasi telah menjadi kebutuhan penting dalam pendidikan abad ke-21. Organisasi seperti Alberta Education's Inspiring Education (2010) dan Partnership for 21st Century Skills (P21) (2009) di Amerika Serikat telah menekankan pentingnya keterampilan ini. Mereka menggabungkan kreativitas dan inovasi dengan pemikiran kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, dan komunikasi dalam dunia yang saling terhubung dan interdisipliner.

Pengembangan kreativitas tidak hanya penting untuk peserta didik, tetapi juga untuk guru. Guru yang kreatif dapat menghadapi kompleksitas pendidikan tinggi, serta mendesain praktik kreatif yang mendorong inovasi ekonomi dan sosial. Lubart (2000) mendefinisikan kreativitas sebagai rangkaian pemikiran dan tindakan yang menghasilkan produksi yang baru dan adaptif. Sementara Runco (2007) mendefinisikan inovasi sebagai penerapan praktik kreatif dalam situasi yang memberikan manfaat pada pekerjaan, proses, organisasi, atau pengembangan produk.

Transformasi Budaya Pendidikan

Transformasi budaya pendidikan untuk merangkul kreativitas dan inovasi memerlukan perubahan budaya profesional guru. Program pendidikan guru harus mengintegrasikan pemahaman dan praktik kreativitas dan inovasi dalam arus utama pendidikan. Ini melampaui sekadar menawarkan kursus tradisional, kuliah, dan lokakarya yang hanya menyajikan informasi. Menurut Pink (2005), kita telah bergerak dari era informasi ke era konseptual, di mana ide menjadi mata uang pembelajaran kontemporer dengan kreativitas sebagai mesinnya.

Di awal tahun satuan pendidikan perlu memberikan moment bersama dalam meningkatkan  perkembangan kreatif para pendidik melalui penelitian langsung, keterlibatan, dan dokumentasi praktik kreatif jangka panjang. Lingkungan yang sangat kolaboratif untuk pengembangan ide dan prototyping mendukung program ini. Satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan membuat mind mapping untuk satu tahun ajaran. 

Pengembangan kreatif melibatkan pertumbuhan kapasitas kreatif seseorang dari disposisi alami kreativitas intuitif/adaptif hingga kemampuan untuk terlibat dalam praktik kreatif yang dimulai sendiri dan berkelanjutan. Disposisi "kreativitas intuitif/adaptif" merujuk pada kreativitas sehari-hari yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti memasak, pemecahan masalah sehari-hari, atau improvisasi.

Peningkatan kapasitas kreatif seseorang mengarah pada kemampuan yang lebih baik untuk berkolaborasi dalam praktik kreatif yang semakin kompleks. Hal ini membutuhkan pemikiran kritis dan analitis yang lebih mendalam untuk menyortir alternatif dalam konteks kompleksitas disiplin yang berkembang. Kemampuan untuk tetap terlibat dalam dinamika kreatif ini dalam jangka waktu yang lama adalah salah satu tanda kematangan kreatif.

Praktik Kreatif Berkelanjutan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline