Lihat ke Halaman Asli

Yulius Maran

Educational Coach

Experiential Learning: Mengasah Kemampuan melalui Pengalaman

Diperbarui: 24 Mei 2024   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://pixabay.com/

Kurikulum Merdeka yang diimplementasikan di Indonesia membawa angin segar dalam dunia pendidikan, menawarkan pendekatan yang lebih fleksibel, berpusat pada peserta didik, dan relevan dengan kehidupan nyata. Dalam konteks ini, metode pembelajaran experiential atau belajar melalui pengalaman menjadi sangat penting. Experiential learning memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga mengalami, mengeksplorasi, dan menerapkan pengetahuan tersebut secara langsung. Melalui proses refleksi, peserta didik dapat menemukan pelajaran berharga dari pengalaman mereka, membentuk pemahaman yang lebih mendalam dan keterampilan yang lebih kuat.

Pentingnya Experiential Learning

  1. Memahami Teori Melalui Praktik

Pembelajaran konvensional seringkali terfokus pada teori yang diajarkan di dalam kelas, sementara praktiknya terbatas. Experiential learning memungkinkan peserta didik untuk terlibat langsung dalam kegiatan praktis yang menghubungkan teori dengan kenyataan. Misalnya, peserta didik yang mempelajari ekologi tidak hanya akan membaca tentang ekosistem di buku teks, tetapi juga akan melakukan observasi langsung di alam. Hal ini membantu peserta didik untuk memahami konsep secara lebih mendalam dan konkret.

  1. Mengembangkan Keterampilan Abad 21

Keterampilan seperti berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi sangat diperlukan dalam dunia modern. Melalui experiential learning, peserta didik dihadapkan pada situasi nyata yang memerlukan keterampilan ini. Misalnya, proyek kelompok yang menuntut kerjasama dan komunikasi efektif membantu peserta didik mengembangkan kemampuan interpersonal yang penting.

  1. Motivasi dan Keterlibatan yang Lebih Tinggi

Pengalaman belajar yang relevan dan menarik dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta didik. Ketika peserta didik melihat relevansi langsung dari apa yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata mereka, mereka menjadi lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar.

  1. Membentuk Pribadi Reflektif

Kurikulum Merdeka mendorong peserta didik untuk menjadi pribadi reflektif yang dapat mengevaluasi dan menganalisis pengalaman mereka sendiri. Proses refleksi dalam experiential learning membantu peserta didik untuk memahami kesalahan, merayakan keberhasilan, dan terus mengembangkan diri. Refleksi juga membantu dalam internalisasi pembelajaran, di mana peserta didik tidak hanya mengetahui "apa" tetapi juga "mengapa" dan "bagaimana" dari suatu konsep atau pengalaman.

Tips untuk Mengimplementasikan Experiential Learning

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline