Pernahkah kamu mendengar istilah "coaching" dan "konsultasi"? Dua istilah ini sering digunakan secara bergantian, padahal sebenarnya memiliki makna dan pendekatan yang berbeda. Artikel ini akan membantumu memahami perbedaan antara coaching dan konsultasi dari sudut pandang sosiopsikologis.
Coaching vs Konsultasi: Dua Sisi Mata Uang yang Berbeda
Coaching dan konsultasi sama-sama bertujuan untuk membantu individu atau organisasi mencapai tujuan mereka. Namun, cara mereka mencapainya berbeda.
Coaching: Coaching berfokus pada membantu individu untuk mengembangkan potensi mereka sendiri dan mencapai tujuan mereka. Coach bertindak sebagai fasilitator, membantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengembangkan rencana untuk mencapainya.
Konsultasi: Konsultasi berfokus pada menyelesaikan masalah atau meningkatkan kinerja individu atau organisasi. Konsultan bertindak sebagai ahli, memberikan saran dan solusi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka.
Faktor-faktor yang Membedakan Coaching dan Konsultasi:
Siapa yang Memulai Permintaan: Dalam coaching, permintaan biasanya datang dari individu yang ingin berkembang. Dalam konsultasi, permintaan biasanya datang dari organisasi atau pemimpin yang ingin menyelesaikan masalah atau meningkatkan kinerja.
Siapa yang di-coaching/Dikonsultasikan: Coaching biasanya dilakukan dengan individu, sedangkan konsultasi dapat dilakukan dengan individu, tim, atau seluruh organisasi.
Peran Pelatih/Konsultan: Coach bertindak sebagai fasilitator, sedangkan konsultan bertindak sebagai ahli.
Tujuan: Coaching bertujuan untuk mengembangkan potensi individu, sedangkan konsultasi bertujuan untuk menyelesaikan masalah atau meningkatkan kinerja.
Memahami Proses Interpersonal dalam Coaching: