Lihat ke Halaman Asli

MARA JUNGJUNG

Mahasiswa UIN sunan Kalijaga Yogyakarta/23107030013

Warung Yu Ngademi: Warung Legendaris yang Bikin Ketagihan!

Diperbarui: 23 Juni 2024   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi 

Yogyakarta, 16 Juni 2024 -- Di sudut Pasar Ngasem yang berlokasi di Jl. Polowijan No.5, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, terdapat sebuah warung makan sederhana bernama Warung Makan Yu Ngademi. Untuk yang belum tahu, Pasar Ngasem memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1809. Sebelum tahun 2010, pasar ini terkenal sebagai pasar burung. Selain menyediakan bahan kebutuhan pokok, banyak pedagang di Pasar Ngasem yang menjual berbagai jenis burung dan hewan peliharaan lainnya. Namun, sejak tahun 2010, pasar burung telah dipindahkan ke lokasi baru, yaitu Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) yang terletak di Jalan Bantul. Saat ini, Pasar Ngasem telah bertransformasi menjadi pasar tradisional yang lebih fokus menjual kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Warung ini telah menjadi ikon kuliner tradisional khas Yogyakarta sejak didirikan pada tahun 1983. 

Warung Makan Yu Ngademi, yang terletak di Pasar Ngasem, adalah salah satu kuliner legendaris di Kota Jogja. Didirikan pada tahun 1983, warung ini awalnya berlokasi di sebelah barat pasar, tetapi kemudian dipindahkan ke timur Pasar Ngasem setelah relokasi pasar burung. Yu Ngademi, yang kini berusia 67 tahun, telah berjualan sejak muda dan warungnya tetap ramai dikunjungi, terutama di akhir pekan. Warung ini buka dari pukul 06.00 WIB dan terkenal dengan menu utama bubur krecek dan bubur kelor. Selain itu, mereka juga menyajikan nasi dengan berbagai lauk seperti ayam goreng, ikan, dan tempe.

Dari tahun ke tahun, popularitas Warung Makan Yu Ngademi terus meningkat berkat menu andalannya yang tetap laris manis: oseng genjer dan bobor daun kelor. Kedua hidangan ini bukan hanya lezat tetapi juga diyakini memiliki nilai nutrisi tinggi yang penting bagi kesehatan masyarakat setempat. Oseng genjer, sayuran air dengan daun berlekuk, merupakan hidangan yang populer di Yogyakarta sejak dulu. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang unik membuatnya menjadi pilihan favorit di Warung Makan Yu Ngademi. Di samping itu, bobor daun kelor, yang kaya akan nutrisi dan sering digunakan sebagai sumber pangan alternatif, menjadi tambahan istimewa dalam menu yang ditawarkan warung ini.

Para pengunjung setia Warung Makan Yu Ngademi, seperti Nila Sari dari Semarang, seringkali memilih untuk menikmati sajian khas Jogja di sini. "Bubur krecek adalah menu sarapan favorit saya di Jogja. Saya suka memilih telur bulat yang dimasak rawon untuk menemani buburnya. Rasanya selalu mantap dan memuaskan," ujarnya dengan senyum. Selain bubur krecek, Nila Sari juga menikmati wedang rempah, campuran hangat yang terdiri dari cengkeh, sereh, jahe, selasih, irisan jeruk nipis, dan gula batu. Minuman ini tidak hanya menyegarkan tenggorokan tetapi juga memberikan rasa nyaman di perut dengan harga yang terjangkau bagi pengunjung.

Dokumen Pribadi 

"Awalnya, saya hanya menjual bubur krecek, tapi setelah pindah ke sini, saya mulai menambahkan bubur kelor," cerita Yu Ngademi.

Bubur panas yang disajikan dengan krecek dan kuah gurihnya benar-benar menggugah selera. Bubur kelor juga tak kalah enak, biasanya disajikan dengan telur asin atau telur dadar goreng. Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp8.000 untuk bubur krecek saja, Rp12.000 untuk bubur krecek dengan telur, dan Rp16.000 untuk nasi ayam.

Saat akhir pekan mendekat, Warung Makan Yu Ngademi menambah variasi menu untuk menyambut pengunjung yang lebih banyak.

Nisa, seorang pembeli lokal yang telah berlangganan lama ke Warung Makan Yu Ngademi, memberikan rekomendasi pilihan menu lain yang wajib dicoba. "Saya sangat merekomendasikan bobor kelor, sambel jenggot, dan minuman seruni yang segar. Di sini, kita bisa duduk santai di warung atau meminjam tikar untuk bersantai di selasar Pasar Ngasem," ujarnya sembari menikmati suasana pagi yang ramai dengan pengunjung yang antusias.

Menurut Nisa, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk menikmati bubur krecek, karena seringkali habis di jam-jam berikutnya. Warung Makan Yu Ngademi juga menawarkan oseng genjer, bobor kelor, brongkos, dan hidangan lainnya yang cukup bervariasi. Pelayanan ramah dari penjual dan suasana yang santai menjadikan pengalaman makan di sini semakin berkesan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline