Lihat ke Halaman Asli

Marahalim Siagian

TERVERIFIKASI

Konsultan-sosial and forest protection specialist

Gizi Buruk, antara Makanan dan Bukan Makanan dalam Kehidupan Orang Rimba

Diperbarui: 5 April 2022   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kehidupan orang rimba (Sumber: www.steemit.com)

Apa yang kita suapkan ke mulut pengesahannya oleh budaya dan agama. Ini haram itu halal, ini makanan itu bukan makanan. Wajar saja kalau ada orang stress mendengar lagu 'makan anjing dengan sayur kol' karena bagi dia, anjing bukan makanan. 

Studi Anne Sharman pada masyarakat Adhola, Uganda Timur, mengatakan bahwa tidak ada kepercayaan masyarakat bahwa kekurangan makanan tertentu akan dapat menyebabkan sakit. Sebaliknya, orang rimba mempercayai adanya kaitan negatif antara makanan dengan kesehatan yang diatur dalam tabu makanan atau pembatasan makanan.

Makanan dibentuk secara budaya. Sesuatu yang dapat dimakan memerlukan pengesahan budaya. Umumnya masyarakat tidak mengkonsumsi makanan berdasarkan kualitas biokimia yang terdapat dalam lingkungan hidup mereka.

Mari kita perjelas dahulu beberapa istilah ini
Apa yang disebut kondisi kekurangan pangan adalah bila ketersediaan pangan di suatu daerah terbatas atau lebih sedikit dari jumlah yang dibutuhkan oleh penduduk daerah tersebut. 

Kekurangan pangan berbeda dengan kemiskinan pangan. Kemiskinan pangan terjadi jika suatu rumah tangga tidak dapat memperoleh cukup pangan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya keluarganya. Lalu, malnutrisi atau kurang gizi adalah nutrisi yang dikonsumsi oleh seseorang lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuhnya.

Tidak ada suatu kelompok pun, bahkan dalam suasana kelaparan yang akut, akan mempergunakan semua zat gizi yang ada sebagai bahan makanan untuk mencukupi kebutahan atau menghidari masyarakat tersebut dari kelaparan. Hal ini dikarenakan adanya pantangan agama, tahayul, kepercayaan tentang kesehatan, dan suatu peristiwa yang kebetulan, dalam sejarah masyarakat tersebut. (Foster dan Anderson, 1986.p, 313).

Banyak makanan yang bergizi baik tidak boleh dimakan karena masyarakat tertentu mengkategorikannya sebagai "bukan makanan".  Jadi, ada dua pengertian dalam memandang makanan yakni, makanan sebagai nutrisi dan makanan sebagai food dalam pengertian budaya. 

Nutrisi adalah sebuah konsep biokimia, suatu zat yang mampu memelihara dan menjaga kesehatan organisme yang menelanya. Sedangkan makanan adalah sebuah konsep budaya, menentukan/mengesahkan bahwa zat ini (yang terkandung dalam makanan) sesuai dengan kebutuhan gizi masyarakat tertentu.

Para ahli mengatakan, walaupun gizi buruk di dunia ini banyak disebabkan oleh kekurangan pangan yang mutlak, masalahnya bertambah parah akibat kepercayaan budaya dan pantangan-pantangan yang sering membatasi pemamfaatan makanan yang tersedia.

Walaupun ada beragam sumber-sumber makanan di lingkungan kita, budaya mengesahkan mana yang makanan dan bukan makanan (Sumber: www.fao.org)

Halal versus haram
Penyeleksian makanan paling umum dalam kebudayaan orang rimba adalah halal dan haram. Semua makanan dalam kategori halal adalah sumber makanan yang terdapat dalam hutan yang hidup dengan liar. Liar dalam pengertian orang rimba adalah "hopi dipiaro" (tidak dipelihara).
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline