Lihat ke Halaman Asli

Marahalim Siagian

TERVERIFIKASI

Konsultan-sosial and forest protection specialist

Multiplicity, Cara Warga Menyiasati Hidup di Masa Pandemi

Diperbarui: 24 September 2020   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bisnis online (Sumber: www.thehansindia.com)

Multiplicity, istilah ini saya pinjam untuk menjelaskan bagaimana strategi adaptasi orang-orang yang mengalami dampak ekonomi selama pandemi Covid-19 agar tetap memiliki penghasilan atau mengakumulasi penghasilan dari sumber-sumber yang beragam dengan cara membaca peluang-peluang ekonomi yang terbuka. Hal ini dilakukan karena sumber pendapatan utama telah berkurang atau hilang akibat pandemi Covid-19.

Ibu Mia kita jadikan salah satu contoh. Ibu Mia adalah ibu rumah tangga dengan empat orang anak, keempat anaknya sudah sekolah yang membutuhkan biaya. Sumber pendapatan rumah tangga ini berasal dari suami yang bekerja disebuah koperasi simpan pinjam. 

Selama pandemi Covid-19 nasabah suaminya banyak yang menunggak atau kredit macet, hal itu secara langsung membuat pendapatan keluarga ini menjadi menyusut. Nasib uang yang dipinjamkan itu pun belum jelas juntrugannya, apakah bisa kembali atau tidak?

Pinjaman-pinjaman besar memang memiliki jaminan, namun ada banyak pinjaman di bawah 5 juta yang diberikan atas dasar kepercayaan dan loyalitas membayar. 

Nasabah seperti ini adalah mereka yang sudah berhubungan cukup lama dengan koperasi simpan pinjam dan memiliki riwayat membayar pinjaman tepat waktu atau baik.

Terhadap pinjaman di atas 10 juta rupiah yang memiliki agunanan, proses pengambilalihannya juga tidak mudah. Walaupun itu dimungkinkan berdasarkan ketentuan yang dibuat dalam akad kredit, namun eksekusinya sunguh tidak mudah. 

Bagaimana pun, para nasabah yang sedang merugi itu berupaya membujuk atau mempertahankan barang jaminan agar tidak disita. Barang jaminan dimaksud bisa sepeda motor, gerobak jualan, tanah, dan barang-barang yang sebetulnya tidak bisa langsung dicairkan dalam waktu dekat. 

Singkat kata, situasi yang sulit bagi peminjam (debitur) dan pemberi pinjaman (kreditur) karena kondisi yang menyebabkan wanprestasi adalah hal yang berada di luar kendali mereka. 

Virus Corona tiba-tiba muncul dan meyebar menginveksi banyak orang begitu cepat membuat orang-orang takut keluar rumah lalu mengurung diri di rumah. Pasar-pasar tradisonal tempat sebagian nasabah mereka berjualan menjadi sepi---pendapatan berkurang bahkan merugi karena barang dagangan tidak laku.

Ilustrasi pembayaran sistem COD (Gambar: Amazon.com)

Tidak mendapat uang belanja yang cukup lagi dari suami, Ibu Mia memutuskan mencari sumber-sumber pendapatan selain menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga.

Ibu Mia yang sejatinya ibu rumah tangga itu melakukan peran majemuk guna memperoleh uang/pendapatan dari sumber-sumber yang beragam berdasarkan permintaan pasar yang trending. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline