Lihat ke Halaman Asli

Mappa Sikra

One Life, live it

Pasangan Berganti, Wajah Pendamping Jadi Dua

Diperbarui: 25 Agustus 2020   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejak tahun 1960 higga tahun 2000, sudah sebanyak 7 kali pergantian Bupati Berau tanpa wakil. Barulah pada periode Tahun 2000 -- 2005, ada prosesi pemilihan bupati satu paket, yakni Bupati dan wakilnya. Namun, pada periode itu, pemilihannya dilakukan oleh DPRD.

Perjalanan pemilihan Bupati dan wakilnya di kabupaten Berau, pernah terjadi satu situasi di mana terdapat satu calon bupati menggandeng dua calon waklilnya. Saat itu, ada tiga pasangan calon. Ada calon yang berpasangan dengan dua wakil. Pasangan Bupati A bersama wakilnya  B dan pasangan Bupati  A berpasangan dengan  wakilnya C, berhadapan dengan lainnya H Masdjuni dan Makmur.

Hasil akhirnya dimenangkan oleh pasangan H Masdjuni dan makmur HAPK. Pemilihan lewat DPRD itu, sekaligus mengangkat seorang bupati dan wakilnya. Sebelumnya, hanya ada seorang bupati yang didasarkan pada pengangkatan saja.

Pilkada tahun 2020 ini, meskipun merupakan Pilkada langsung yang kesekian kalinya memilih pasangan Bupati dan wakilnya, nampaknya terulang lagi pada situasi yang pernah terjadi belasan tahun silam.

Pada proses pencalonan, awalnya petahana Bupati Berau Muharram yang akan tampil kembali menggandeng seorang perempuan kader partai Golkar Syarifatul Syadiah. Baliho beredar di mana-mana. Setelah Syarifatul mendapat surat tugas dari partainya, pemasangan baliho semakin gencar. Bukan hanya baliho bergambar pasangan Muharram-Syarifatul dengan singkatan MURI, puluhan ribu lembar baju kaos juga sudah tercetak.

Dalam perjalanan, DPP Partai Golkar lebih memilih Hj Seri Marawiah (Calon Bupati) yang berpasangan dengan Agus Tantomo (Calon wakil Bupati). Realistis saja. Peta politik, Partai Golkar lebih memilih kadernya sebagai Bupati. Dibanding hanya sebagai wakil Bupati.

Pihak petahana menjadi Galau. Galau sudah terlanjur membuat dan memasang Baliho, juga galau sudah mencetak puluhan ribu baju kaos bergambar wajah Muharram dan Syarifatul. Harus segera mencari pengganti. Akhirnya memilih Gamalis, sebagai pendamping yang awal-awalnya enggan dilirik.

Di sinilah situasi terjadi. Akhirnya, petahana kembali membuat baliho dengan gambar calon wakilnya yang baru, Gamalis dari partai berlambang Ka'bah. Lantas, bagaimana dengan baliho dan baju yang lama.

Baliho sebagian sudah ditimpali dengan gambar yang baru dengan tagline 'RAGAM'. Lalu bajau kaos polo yang bergambar wajah ? Tidak disimpan digudang, tapi tetap dibagikan pada masyarakat.  Banyak yang memakainya.

Yang menarik, pemilik wajah hingga saat ini belum mengajukan keberatan. Padahal, bisa saja ia menuntut karena merugikan dirinya.  Ia bisa mendapat sanksi partai yang sudah mendukung pasangan Seri Marawiah -- Agus Tantomo.

Banyak masyarakat jadi bertanya-tanya. Berapa calon sebetulnya yang tampil dalam Pilkada nanti.  Apakah hanya dua calon, atau tiga. Satu pasangan calon Seri Marawiah-Agus Tantomo. Dan, calon lainnya yang sesuai dengan beredarnya baju kaos pasangan calon Muharram-Syarifatul Syadiah dan pasangan calon Muharram-Gamalis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline