Lihat ke Halaman Asli

Pantaskah Aku Bersedih???

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

silih berganti kata- kata itu tersusun rapi menjadi kalimat indah nan menyakitkan. yahh... indah kata-katamu namun maknanya sakit hingga ke lubuk sanubari. Tak mampu rasanya aku terus menatap layar handpone dan terus membaca berulangkali teks yang muncul melalui Android massenger (bukan Blacberry). semua telah berakhir, indah yang kuharap namun sakit yang terasa.

kupejamkan mata dan ku coba menerawang hingga ke awal pertama kali kita bertemu, semuanya berjalan begitu indah dan santai walau ada beberapa kesalahpahaman namun masih dalam koridor kedamaian. tapi semua telah berakhir, berakhir dan berakhir, namu satu tanya yang muncul, PANTASKAH AKU BERSEDIH ???, toh selama ini hubungan ini tak bernama, hubungan ini hanyalah saling sapa dan senyum itupun kebanyakan hanya lewat layar hp, bercanda lewat telepon hampir tak pernah, trus kenapa aku mesti bersedih hanya karena sebuah rasa yang tak terbalas indah.

hari ini mungkin engkau telah bersenandung merdu bersama pilihanmu, bercanda ria sambil tertawa riuh dan aku yang bodoh masih mengingatmu sambil mengelus dada, ckckckck, sebuah kebodohan yang luar biasa dan kenyataan hari ini adalah TAK PANTAS AKU BERSEDIH

T A B E

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline