Lihat ke Halaman Asli

Laporan Penelitian Explorasi Ilmiah Nusakambangan Mapala Silvigama

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LAPORAN PENELITIAN

EXPLORASI ILMIAH NUSAKAMBANGAN

Deskripsi kondisi hutan dataran rendah

dan

Identifikasi prospek domestifikasi Pelalar Jawa Dypterocarpus Littoralis Bl.

oleh

Team explorasi ilmiah Nusakambangan*)

Pulau Nusakambangan merupakan relic (sisa akhir) dari ekosistem hutan dataran rendah tropika humida yang dimiliki oleh propinsi Jawa Tengah (Ditjen PHPA).

Pulau Nusakambangan Bagian barat, khususnya daerah yang menjadi bagian dari Cagar Alam Nusakambangan Barat memiliki potensi biologis dan aestetis yang tinggi.

Beberapa potensi biologi diantaranya adalah keanekaragaman jenis pohon hutan dataran rendah tropika humida yang tinggi yang merupakan habitat bagi beberapa jenis burung yang terancam punah, diantaranya : Wilwo (Micteria cinerea) dan juga dari beberapa satwa langka dan dilindungi seperti Panthera pardus (macan pohon/kumbang) dan Phyton morullus, bahkan dibeberapa daerah pantainya sering dijadikan sebagai tempat persinggahan penyu tempayan dan penyu hijau yang langka dan dilindungi. Di Nusakambangan bagian barat juga terdapat pohon endemik Pelalar Jawa (Dipterocarpus littoralis Bl.) dan bunga Rafflesia padma yang langka.

Ditinjau dari segi aestetis Nusakambangan Baratmemiliki potensi, diantaranya yaitu pantai yang indah dan aman, keaslian kondisi alam, keragaman satwa dan variasi topografidan bangunan alam yang indah dan belum tersentuh.

Namun potensi ini memiliki kerawanan, diantaranya datang dari pencurian kayu, pembukaan lahan yang tidak terkendali dan terencana dengan baik, dan perburuan liar yang intensif.

Perubahan kondisi yang begitu cepat dan tidak terkendali ini sangat berpengaruh terhadap kelestarian dan keseimbangan ekosistem yang telah establish selama ini.

Penelitian ini bermaksud untuk mendata potensi biologis aktual yang ada di wilayah Nusakambangan bagian barat, khususnya daerah yang menjadi bagian dari cagar alamnaya. Adapun fokusnya pada kondisi hutan, inventarisasi burung, identifikasi reptil, dan mengetahui sifat kayu pelalar Jawa dan membuat percobaan pembibitannya diluar habitat asli.

Laporan akhir ini disusun dalam suatu kerangka yang diharapkan mampu meninformasikan data potensi dan kondisi kawasan (khususnya mengenai pohon, burung, dan reptil), data tentang pohon endemik Pelalar Jawa termasuk kemungkinan upasa konservasi eksitu.

Kata Kunci : Deskripsi kondisi hutan dataran rendah, Analisis vegetasi, Identifikasi prospek Pelalar Jawa, Cagar Alam Nusakambangan Barat.

*) Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline