Pemilihan kosmetik juga disarankan agar sesuai dengan jenis kulit wajah. Misalnya, jika Anda memiliki kulit berjerawat saat memilih bedak, dokter menyarankan untuk menggunakan bedak tabur daripada bedak padat. Pertimbangan kompak merangsang penciptaan minyak berlebih pada kulit berjerawat.
Mengapa Anda sering memiliki jerawat di wajah Anda?
- Tidak hanya aspek risiko di atas, pemicu utama timbulnya jerawat antara lain:
- Banyaknya kulit mati yang menyumbat pori-pori kelenjar pilosebaceous.
- Produksi minyak jerawat (sebum) yang berlebihan.
- Perkembangan bakteri Propionibacterium acnes.
“Untuk yang kulitnya mudah berjerawat, jangan pakai bedak padat. Bedak padat bisa membuat kulit lebih berminyak dan memicu tumbuhnya jerawat dan lebih baik menggunakan bedak tabur,” ujar dokter kulit dan ginekolog di Rumah Sakit Universitas Indonesia itu. (RSUI), Dokter. dokter. Irma Bernadette S. Sitohang, Sp. KK(K) dalam siaran pers RSUI, yang ditulis Jumat, 28 Januari 2022.
Sedangkan untuk orang yang memiliki kondisi kulit normal/sehat, kosmetik yang beredar di pasaran telah melewati penelitian dan pengujian dan secara umum sehingga semua orang dapat menggunakan produk tersebut.
“Tidak ada kasus memilih skincare untuk orang yang memiliki kondisi kulit normal, plus minus skincare bisa didapat dari review konsumsi keluarga, teman dekat kalau mau coba produknya,” ujarnya.
Kembali ke kulit berjerawat, dokter Irma hanya menganjurkan menggunakan produk yang sudah direkomendasi oleh dokter, dan jika ingin menggunakan kosmetik jenis tertentu (khusus) harus berkonsultasi dengan dokter.
Jerawat atau acne disebabkan oleh hormon androgen, yaitu ketika hormon androgen dibuat kemudian mempengaruhi sel-sel sebosit yang terletak di kelenjar minyak sehingga menyebabkan sel-sel di dalamnya menjadi besar atau berkembang biak dan menyebabkan produksi minyak.
Tidak hanya sel sebosit, ada juga sel keratinosit yaitu sel yang terdapat pada lapisan atas kulit atau epidermis. Hormon androgen mempengaruhi sel tersebut sehingga menyebabkan sel keratinosit menjadi lengket dan sulit dipisahkan, sedangkan sel keratinosit lengket dan bertambah banyak. dalam ukuran. banyak, ditambah produksi minyak, sampai ada penyumbatan," kata Irma.
Penyumbatan ini dikenal sebagai komedo dan ketika komedo terkena bakteri, peradangan atau infeksi akan terjadi. Infeksi ini kemudian disebut jerawat. Aspek genetik juga memegang peranan penting, karena jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan jerawat, umumnya dapat diturunkan ke generasi berikutnya.
Dalam mendiagnosis seseorang yang memiliki jerawat, harus diuji dengan jelas dan jerawat itu sendiri memiliki komedo di dalamnya. Untuk mendiagnosis jerawat biasanya dokter akan melakukan 2 hal yaitu anamnesa yaitu menanyakan langsung kepada pasien dan pemeriksaan fisik atau langsung mengecek kondisi kulit pasien.