Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Ini 10 Kelemahan Jokowi Ahok

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kontradiksi Jokowi Ahok

1.Jokowi berjanji tidak akan membagi jabatan untuk politik. Faktanya banyak komisaris BUMN diduduki oleh relawan Jokowi. Bahkan Golkar dan PPP pun dihancurkan dengan intervensi.

2.Jokowi diklaim akan memperbaiki ekonomi dan kurs rupiah kuat. Faktanya kurs rupiah semakin melemah menguntungkan pengusaha kaya dan ekonomi semakin sulit harga sembako naik.

3.Jokowi menyatakan siap memberantas korupsi. Faktanya KPK hancur dan Kejagung dikuasai politisi. Di pemerintahan Jokowi tidak ada kasus korupsi besar terungkap dan kasus BLBI aman.

4.Ahok disebut didukung masyarakat terutama di internet. Faktanya hanya sebagian masyarakat yang mendukung Ahok yaitu dari Tionghoa dan Jawa nasionalis. Di facebook banyak kritik terhadap Ahok dari masyarakat Sumatera, Sunda, Betawi, Banten dll yang tidak dimuat media.

5.Ahok mengklaim memberantas korupsi. Faktanya tidak ada kasus korupsi yang dibongkar KPK atas jasa Ahok. Selama ini Ahok sibuk pencitraan dan berteriak tentang korupsi tanpa bukti. Proyek yang diajukan DPRD Jakarta adalah hak konstitusi yang berdasarkan aspirasi rakyat pemilih anggota DPRD Jakarta. Penentang DPRD Jakarta berasal dari pemilih golput atau pemilih caleg yang kalah. Itupun proyek dari DPRD Jakarta nilainya lebih kecil dari proyek usulan Ahok.

6.Ahok menuduh DPRD korupsidan boros. Faktanya nilai APBD DKI Jakarta yang diajukan Ahok sebesar Rp. 73 Triliun nilainya sama APBD DKI Jakarta yang diusulkan DPRD. Banyak proyek aneh yang diajukan Ahok diantaranya : renovasi 59 SD sebesar Rp. 560 Miliar, renovasi 5 rumah sakit sebesar Rp. 1,7 Triliun, bonus triliunan rupiah bagi PNS Pemda Jakarta yang loyal terhadap Ahok, bansos miliaran rupiah bagi ormas tertentu, Rp. 30 Miliar untuk penerbitan buku tentang Ahok.

7.Ahok didukung dengan alasan lebih baik berkata kasar daripada korupsi. Faktanya Ahok bukan hanya berkata kasar tapi sudah menjoros perkataan kotor. Ahok sehari hari termasuk dalam wawancara rutin mengucapkan kalimat seperti : “anjing”, “tai”, “bangsat”, “bajingan” dll.

8.Korupsi dan berkata kotor sebenarnya sama buruknya. Kalau dianalogikan korupsi adalah pembunuhan dan berkata kotor adalah pemerkosaan. Mengatakan lebih baik berkata kotor daripada korupsi sama saja mengatakan lebih baik memperkosa daripada membunuh. Berkata kotor adalah kejahatan moral dan korupsi adalah kejahatan materi.

9.Ahok mengecam DPRD tapi diam diam Ahok menerbitkan reklamasi Pluit untuk Agung Podomoro yang dibatalkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Ahok gagal mengatasi banjir dan macet, Ahok menyuruh istrinya sendiri untuk memimpin rapat revitalisasi kota tua Jakarta.

10.Ahok sombong merasa didukung mayoritas rakyat. Faktanya Jokowi saja hanya bisa menang tipis 53%-54% di pilgub Jakarta 2012 dan pilpres 2014. Suara yang diterima Ahok bisa lebih rendah dari perolehan suara Jokowi. Ada segmen masyarakat yang menolak Ahok yaitu dari Sumatera Islam (Minang, Melayu, Aceh, Batak Islam), Sunda, Banten, Betawi, Madura, Banjar, NTB dan Sulawesi Islam (Bugis, Gorontalo) dll yang kemungkinan tidak mendukung Ahok.Pendukung Ahok berasal dari masyarakat Jawa nasionalis dan non Islam terutama Tionghoa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline