Lihat ke Halaman Asli

Apakah Semua Ini Salahku!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana nasibku setelah lulus nanti", itulah yang terbenak di pikiran Fulan anak lulusan 2009/2010. Ketika anak yang polos, memiliki ilmu pengetahuan pas-pasan, menguasai bahasa asing yang bisa dikatakan kritis (seperti orang sekarat ja ne) ingin melanjutkan keperguruan tinggi. Tidak tanggung-tanggung, perguruan tinggi yang ia idamankan adalah perguruan tinggi luar negeri. Wow menakjubkan !! Tapi sayang, tidak ada celah untuk harapan kesana. Bagaimana tidak, ketika mencari beasiswa ataupun bantuan biaya pada Relawan, tak satupun bisa ia dapati yang bisa mendorong impiannya.

"Nasib,,,,, nasib,,,,,", terucap lesu di dalam hatinya. "Mungkin ini salahku di waktu aku sekolah dulu, ilmu dari guru-guruku tak kuserap sebanyak-banyaknya". (Kaciiaan Dech Loe !).

Tapi apakah kisah di atas merupakan Mutlak salah si Fulan ?

"Dimana sumpahmu, katanya engkau yakin, Dimanya Janjimu, Katanya engkau Bisa, Bisaaaa,,,,,," (potongan lagu Band d'Bagindas, dengan sedikit koreksi).

Apakah ketika ilmu guru-gurunya semua diserapnya yang konon si Fulan adalah orang Kampong yang sumber informasi minim ditambah lagi ekonomi yang lemah untuk mencari informasi-informasi bisa sepintar Bpk.Thomas Alfa Edishon atau Bpk. B.J. habibie.

"Kuharap aku bisa kuliah minimal di dalam negeri ini. Meski ilmu pas-pasan tapi aku punya semangat untuk bisa mencapai cita-citaku !! Dan kuharap evaluasi pendidikan lebih ditingkatkan. Bukan hanya evaluasi ilmunya, akan tetapi para penyalur ilmu yang di amanahkan pemerintah juga harus di evaluasi."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline