Lihat ke Halaman Asli

Perang Badar atau Pesta Demokrasi, Mana yang Benar?

Diperbarui: 19 April 2017   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mas Anies bikin sebagian warga DKI dan rakyat seantero negeri bingung dengan seruan mengajak perang Badar, padahal kalo bicara perang Badar jaman dulu kan pasukan Nabi Muhammad dulu cuma sepertiga pasukan Quraish. Achirnya walau sedikit personil, namun pasukan Nabi dapat memenangkan pertempuran dengan gemilang. 

Sekarang ini Pilkada ini kan sarana penyaluran aspirasi warga DKI dalam memilih dan menentukan pemimpin mereka sendiri, sama sekali bukan perang, melainkan sebuah pesta besar atau pesta besar memilih pemimpin mereka. dalam damai dan gembira. 

Lagi pula dari segi jumlah, mayoritas pemilih kan jauh lebih besar pihak Mas Anies, minoritas  cuma 10 %, mayoritas 90%, mana bisa disebut Semut melawan gajah, Daud melawan Goliath, yg sedikit bukan pihak Mas Anies, yg sedikit itu pihak Pak Ahok. 

Sedangkan Pak Ahok bilang, ini adalah sebuah pesta Demokrasi, warga bisa menentukan pemimpin mereka sendiri dalam keadaan bebas, jujur, adil dan rahasia. Gunakanlah kesempatan memilih yg mana yg serasa mampu memajukan Jakarta dalam suasana damai, mari sambut dengan gembira dan salurkan aspirasi warga semua dengan rasa syukur dan damai. 

Mas Anies ini kok merusak suasana keceriaan dan kegembiraan warga dengan segala seruan perang Badar, warga DKI itu tidak ingin terjadi keributan dan tidak menghendaki terjadi benturan sesama warga. Warga DKI ingin suasana tetap damai dan tenteram. Jangan benturkan sesama anak negeri dengan seruan yg membuat iklim politik Jakarta menjadi tidak kondusif. Katanya kita ingin merajut Tenun Kebangsaan, namun disisi lain Mas Anies ini sepertinya ingin merobek Tenun Kebangsaan, yg dulu Mas Anies serukan saat menjadi timses Pak Jokowi. 

Siapapun senja hari ini nanti akan terpilih menjadi pemimpin DKI Jakarta ini adalah bentuk hasil sebuah PESTA DEMOKRASI. bukan PERANG BADAR. 

Mas Anies yg sekarang bukan Mas Anies yg dulu, sudah berubah drastis. 

Sungguh sayang orang pintar kok malah merobek Tenun Kebangsaan rajutannya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline