Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Buah Pepohonan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alam memperlihatkan contoh2 yg bisa kita jadikan penilaian terhadap para pemimpin2 besar dan keturunannya, ada pohon besar namun buahnya kecil, ada pohon kecil tetapi buahnya besar sekali,

1. Pohon Beringin, Asam, Karet dan Jati yg batang dan tumbuhnya super besar dan rindang, namun  buahnya kecil2 dan tidak mencirikan darimana ia berasal. Bapaknya luar biasa top, eh anak2nya cuma segitu aja.

2. Pohon Nangka, tumbuh besar  dan berbuah besar, namun buah2 besar itu menempel pada batang, bukan diranting. Banyak pengusaha dan pemimpin yg hanya bisa nemplok nama besar dan warisan orang tuanya. Jatuhnya juga tidak jauh disekitar batangnya.

3. Pohon Kelapa, tumbuh tinggi dan buahnya besar, namun bergerombol pada tandannya. Anak2 pengusaha besar itu harus bersatu untuk mempertahankan eksistensinya. Bila ketiban kelapa cukup fatal akibatnya.

4. Pohon durian, nah ini pohon besar dan buahnya dipucuk2 ranting. Bila ada badai dan angin ribut, jangan ada yg berani2 dekat2 dibawah pohon durian, karena  sangat berbahaya. Saat ter ayun2 diterpa badai buah durian  bisa membunuh manusia yg iseng berada dibawahnya.  Pake helm pun leher bisa patah.

5. Pohon waluh, melon semangka dan sejenisnya berbuah besar, namun terletak ditanah dan tidak memberati batang pohon yg hanya segede jempol kaki, namun waluh bisa berbobot 300 kg.  Yg ini saya berani menyebut contoh ada pada Pak Jokowi, yg bukan dari batang pohon gede, tidak mengharap batang dan ranting untuk menopang tubuhn ya. Siapapun boleh dekat2 melon, semangka yg sangat segar dimakan buahnya, juga tidak membunuh (berbahaya).

Demikianlah tulisan iseng dihari minggu ini, silakan menafsirkan sendiri pemimpin atau pengusaha yg masuk kategori pohon gede berbuah kecil, atau pohon kecil berbuah gede.  Anak siapa yg nebeng nama besar bokapnye, tanpa prestasi dan bisanya cuma koar2 protes dan mengkritisi.

Selamat berhari minggu ria.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline