Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Pertukaran Universitas Jember Berkunjung ke Desa Tanoker

Diperbarui: 24 September 2022   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1.1 Narasumber menjelaskan tentang Desa Tanoker (Dokpri)

Desa Tanoker, Ledokombo telah berdiri sejak tahun 2009. Awalnya desa ini hanyalah desa biasa yang dikelilingi oleh kebun kopi. Kemudian ada sepasang suami istri yang datang ke desa tersebut yaitu bapak Dr. Ir. Suporahardjo, M.Si  dan ibu Farha yang merupakan pendiri dari desa Tanoker.

Asal muasal desa ini menjadi desa wisata diawali dengan adanya inisiatif dari bapak Suporahardjo untuk membuat anaknya merasakan bermain ditempat yang luas. Kemudian dia juga berinisiatif untuk membuat alat bermain contohnya egrang.

"Saya amati kalau anak-anak kecil bisa naik egrang itu pasti fokus dan bagus konsentrasinya" kata Pak Suporahardjo

Egrang ini awalnya hanya dibuat 3 buah, tetapi karena permainan itu menarik dan disenangi banyak orang maka pak Suporahardjo berinisiatif untuk membuat lomba sehingga masyarakat yang ada didesa tersebut membuat egrang. Nah, lomba egrang ini yaitu lomba balap egrang, tetapi seiring berjalan waktu anak-anak yang ada di desa tersebut tidak menyukai lomba balap egrang sehingga mereka memberikan saran kepada pak Suporahardjo untuk mengadakan lomba menari menggunakan egrang saja. Lomba tersebut merupakan awal mulanya festival di desa Tanoker dan juga anak-anak yang ada di desa Tanoker telah membawa nama baik Tanoker ke luar negeri tepatnya di Thailand dengan menampilkan tarian egrang. Selain itu, masih banyak permainan tradisional yang dibawa oleh anak-anak dari desa Tanoker ke luar negeri.

Selain permainan yang masih tradisional, makanan yang tersedia di desa tersebut sama sekali tidak menggunakan penyedap rasa atau micin. Ada beberapa makanan dan juga minuman  yang membuat saya tertarik yaitu semuanya menggunakan bahan dasar bunga telang. Jadi di desa tersebut ada yang namanya teh bunga telang, biasanya teh ketika disiram itu berwarna agak merah gelap nah sedangkan teh yang ada di desa tersebut berwarna agak hijau tetapi ketika diperaskan jeruk nipis, teh tersebut berubah warna jadi warna ungu. Selain itu, ada beberapa makanan yang juga menggunakan bunga telang seperti pisang goreng, cilok, dan juga tahu kocek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline