Dalam rentang waktu 2 tahun, pemberitaan terkait provinsi lampung di media nasional selalu bernada negatf yang cukup terkenal adalah kasus begal sehingga beberapa daerah dilampung di cap sebagai sarang begal dan masuk dalam rawan selain itu bentrok antar etnis dan yang paling populer sekaligus mengisi headlines media nasional adalah sengketa lahan di perbatasan lampung – sumatera selatan yaitu desa sodong, yang dicap sebagai tragedi sampit kedua . dari pemberitaan tersebut terbentuklah image lampung sebagai provinisi yang sangat tidak stabil , namun apakah serawan dan segawat itu , terkadang media hanya menceritakan sesuatu yang mengarah pada sensasi tanpa adanya riset di lapangan.
Adanya ruang hampa dalam informasi tentang daerah di lampung, di isi secara perlahan dengan muatan informasi negatif yang mengenelarisis, wilayah lampung secara keseluruhan.penyebaran informasi yang sensional yang berfokus pada penggorengan 10 % informasi yang jelek dan penutupan fakta 90 % hal yang baik , menjadikan banyak daerah lampung dalam beberapa tahun ini di anggap sebagai wilayah yang tidak stabil dan butuh pengamana ekstra tinggi.
Melihat secara nyata dan menganalisa secara lebih mendalam, banyak sekali daerah di lampung yang tidaklah serawan dan segawat yang dikira. Keramahan dan kesopanan adalah dua hal dasar yang sejak dulu di junjung tinggi masyarakat lampung, bingkai persatuan yang terjalin dalam budaya sakai sambayan berpadu dengan budaya yang menjunjung harkat dan martabat menjadi orang terhormat dan memiliki harga diri dalam sebuah Filosopi adat yang bernama PIIL PESENGGIRI.
Perpaduan antara berbagai komponen budaya baik lokal maupun pendatang menjadikan lampung sangat kaya akan budaya, kembali kepada konteks wilayah dan juga faktor keamanan sangat disayangnya pemberitaan di media yang terlalu mengekspose hal negatif terlalu tinggi menutup peluang wilayah di pedalaman lampung menjadi sebuah tempat yang layak untuk disinggahi.
Lampung pada dasarnya sangat kaya dengan bentangan alam yang indah yang berpadu dengan keindahan tradisi masyarakatnnya , bentangan alam yang indah berpadu dari kota yang besar dilampung sampai kepada desa- desa kecil. Salah satu desa yang sangat indah dan menyimpan potensi sebagai tujuan yang layak di kunjungi adalah pekon karta, sebelum saya mengikuti program sosial kampus yang bernama pkpm sebuah program kuliah kerja nyata guna memenuhi syarat kelulusan Strata 1 dalam hal ini kami dibawah Lembaga Pendidikan IBI Darmajaya .
Sebelumnya saya tidak mengetahui banyak tentang wilayah ini namun melalui proses berjalan waktu yang di wujudkan lewat pengabdian langsung kepada warga desa, saya mengenal desa ini dan wilayah disekitar jauh dari gambaran yang sering diberitakan dan dibicarakan oleh orang – orang diluar sana, yang tidak mengetahui dan belum pernah berinteraksi langsung dengan masyarakatnya.
Pekon karta adalah sebuah desa yang terletak di kaki gunung tanggamus dan terletak di tepi pantai teluk semangka serta dekat dengan beberapa air terjun alami yang sangat jarang ditemui di wilayah lain, wilayahnya masuk dalam kecamatan kota agung timur, yang tepatnya terletak pada kabupaten tanggamus sekitar 100 km dari kota bandar lampung , ibu kota provinsi lampung. Kota agung sendiri sangat lah sepi, dan terbagi kedalam terbagi menjadi 3 kecamatan yakni Kotaagung pusat, Kotaagung timur dan Kotaagung barat. Mayoritas penduduk Kotaagung adalah suku lampung asli. Artinya penduduk asli masih lebih banyak dari pada penduduk pendatang. Kotaagung menjadi ibukota kabupaten tanggamus sejak berdirinya kabupaten tanggamus yaitu sekitar tahun 1997. Jika dihitung hitung, maka umur dari kota ini relatif masih muda.
Pekon Karta bagi kami, adalah semua miniatur keanekaragaman indonesia dan semangat kuat kekeluargaan, wilayah yang masih terlindungi oleh kuatnya kearifan lokal ini memiliki sebuah semangat keramah- tamahan yang selama ini mungkin hilang di kota-kota besar. Pekon Karta sendiri memiliki sebuah potensi besar untuk dijadikan wisata, lokasinya yang berhadapan dengan Laut teluk semangka, menjadi perlintasan ke arah areal surfing di krui, dibawah kaki gunung tanggamus serta berdekatan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, dan dekat dengan objek wisata air terjun baik Way LaLaan dan Way lamuran. Menjadikan pekon ini besar bisa menjadi potensi wisata yang berbasis kepada eko wisata sekaligus bisa menjadkan sebagai areal persinggahan, di daerah kabupaten tanggamus.
Untuk masalah keamanan sendiri, Pekon Karta khususnya dan Wilayah Kota Agung khususnya adalah wilayah yang sangat kondusif dan sangat aman. Faktor wilayah yang sepi tidak menjadikan Kota Agung sebagai wilayah yang sangat rawan, disini ronda sangat digalakkan dan antar warga saling bahu- membahu dalam menegakkan ketertiban dan keamanan. Walaupun, masih beberapa kali terjadi tindakan kriminalitas, namun untuk wilayah Pekon Karta sendiri dan Kota agung secara keseluruhan relatif rendah.
Selama satu bulan, kelompok kami yang terdiri dari jurusan Teknologi Informasi, Akuntasi, Sistem Komputer, Sistem informasi, dan Manajemen. Bersinergi bersama dalam upaya meningkatkan kualitas Sdm desa, tantangan dan halangan terkadang kami hadapi namun semuanya dapat teratasi berkat adanya peran serta dari warga masyarakat baik dari kaum pemuda maupun dari kamu Tuanya. Keramaha-tamahan penduduk adalah hal yang selalu kami dapati di tiap hari, setiap malam pemuda dan pemudi datang ke posko kami hanya untuk sekedar mengobrol dan terkadang datang membawa sesuatu bagi kami sembari mengontrol keadaan kami dalam lokasi.