Lihat ke Halaman Asli

dindin maeludin

ASN di Badan Pusat Statistik

Mengais Rejeki di Tengah Keterpurukan

Diperbarui: 14 Maret 2021   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bad Bussines Collage (pixabay)

Mendengar kata keterpurukan, semua pasti sudah tersugesti pada kejadian yang pasti akan menimpa seseorang di dunia ini tanpa terkecuali dan memang hidup tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga akan mengakibatkan seseorang menjadi down dan merasa (seolah) ingin menyerah.

Terlebih di masa pandemi yang sudah berlangsung selama satu tahun terakhir dan tidak tahu kapan akan segera berakhir. Yang telah merusak sendi-sendi ekonomi bahkan melumpuhkan segala sektor kehidupan. Semua aktivitas terganggu segala sesuatunya dibatasi dengan adanya aturan dari pemerintah guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Termasuk yang penulis rasakan saat ini. Sangat terasa ketika sebelum pandemi melanda, semua kegiatan dan aktivitas sehari-hari termasuk bekerja terasa nyaman untuk dilakukan. Tidak terhalang waktu, tidak ada pembatasan sosial. Ekonomi terpenuhi tanpa ada kendala.

Namun alhamdulillah ada saja jalan yang diberikan oleh sang pencipta selama kita mau berusaha untuk bangkit dari keterpurukan ini. Memang selama ini selalu menggantungkan pendapatan dari gaji bulanan yang diterima, alhasil tidak cukuplah untuk biaya sehari-hari apalagi dimasa pandemi ini di mana harga-harga sudah mulai merangkak naik ditambah dengan adanya kebijakan pembelajaran secara daring, rapat-rapat pun dilakukan secara online menggunakan zoom sehingga membuat bengkak anggaran yang sudah terencana dengan baik jauh-jauh hari sebelumnya.

perlahan tapi pasti (dok. pribadi)

Rupanya dengan melihat dan mendengar dari para influencer dalam mengatasi masalah keuangan harus ada kemauan dari diri kita sendiri, termasuk yang sudah dilakukan oleh penulis yaitu dengan membudidayakan tanaman hias. Di mana awalnya hanya sekadar mengembangkan hobi sekaligus mengisi waktu luang di kala waktu libur kerja dengan dibantu istri dan anak-anak, kami menikmati kebersamaan ini dengan harapan dapat menguatkan imun tubuh dan menambah pendapatan keluarga.

Meski pada awalnya terasa sulit (karena memang belum mempunyai pengalaman) tapi secara perlahan dan pasti sudah mulai merasakan dan mendapatkan hasil walaupun masih jauh dari harapan. 

Pendapatan rumah tangga pun sedikit ada kenaikan, ditambah dengan keahlian dari istri yang bisa membuat dan mengolah aneka macam makanan atau kue yang dijual secara langsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan. Semua pasti bisa, selama ada kemauan dan effort dari diri kita masing-masing. Tetap semangat. Dan semoga pandemi ini segera berakhir.[*] 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline