Tema yang diusung dalam rangkaian acara tersebut sangatlah menarik dan urgensi. Apalagi saat ini kita hidup pada era digital.Bagaimana mengajak orang-orang berpartisipasi dan menaruh perhatiannya pada upaya isu tersebut menjadi tanggung jawab dan agenda utama OI hingga hari ini. Memasuki era digital, tentu metode atau pendekatan yang diterapkan perlu disesuaikan. Hidup di zaman dimana teknologi berperang penting dan menjadi media utama kelangsungan hidup perlu dihadapi oleh semua OI. Selama pandemi Covid-19, tuntutan akan penggunaan teknologi sangat tinggi. Bagi OI, kampanye dan promosi misi kemanusiaan juga mesti dilakukan melalui media tersebut. Jika tidak, eksistensinya terancam . Dalam pengamatan saya, rangkaian kegiatan oleh beberapa OI selama pandemi melanda negara-negara dunia masih kurang hype di kalangan masyarakat. Salah satunya adalah saat peringatan hari Anak Perempuan Internasional diatas. . Berdasarkan postingan dan akun media sosial yang dimilki, jumlah yang tertarik akan kegiatan seperti ini sangat minim. Para pengikut juga masih sangat sedikit sehingga ketika Event internasional dan berharga yang bahkan dihadiri oleh perwakilan PBB dengan mengusung tema menarik ini tidak begitu hype.Maknayanya ialah kapan lagi bisa berada dalam satu ruang diskusi dengan akses yang murah namun bermutu jika tidak selama pandemi melalui pertemuan virtual?. Bertemu dengan orang-orang dari seluruh dunia membahas isu-isu kemanusiaan adalah mimpi banyak orang. Ruang virtual menjadi tempat bercerita dan menemukan solusi akan isu yang dihadapi.Teknologi menyediakan hal itu sekarang , tinggal bagaimana aksi OI adalah langkah selanjutnya.Jika dibandingkan dengan metode lama, biaya dan jarak sangatlah mahal dan sulit bagi orang-orang berbagi cerita dan menemukan solusi bersama. Pandemi covid-19 membawa pengaruh positif di lain sisi jika melihat kenyataan tersebut. Jika saja sponsor atau penyelenggara mampu menarik perhatian masyarakat melalui kampanye di media sosial, maka peringatan hari Anak Perempuan Internasional menjadi menarik dan booming tahun lalu. Apalagi isu-isu tentang hak anak menjadi semakin serius terutama di masa pandemi ini. Followers yang masih sedikit menjadi salah satu alasan .Beberapa sponsor kegiatan ini yang saya amati masih belum menarik perhatian netizen di media sosial. Postingan-postingan yang ditampilkan juga masih belum ramai diperbincangkan dan ditanggapi oleh netizen. Namun, saya melihat bahwa postingan cukup bagus untuk dikatakan sebagai kampanye dan promosi atas kegiatan tersebut. Banyak ilustrasi dan caption menarik yang digunakan. Kemudian selain di media sosial, di website penyelenggara juga cukup menarik untuk dikunjungi. Bahkan dalam aksi 11 hari sebagai salah satu rangkaian acara memperingati hari Anak Perempuan Internasional ini, penyelenggara membuka ruang virtual dan chatting untuk memperoleh masukan dan berbagai permasalahan terkait tema dari partisipan. Pertama kali mengetahui ini, saya kagum dengan metode kampanye oleh OI ini. Ini menarik dan sangat menyenangkan bahkan sangat mudah untuk orang-orang yang ingin secara langsung mengutarakan masalah mereka. Namun yang menjadi permasalahannya adalah kurangnya dari sisi promosi di media sosial. Meskipun demikian, peringatan hari Anak Perempuan Internasional tahun 2021 berjalan sukses dan aman hingga pada puncaknya. Artinya bahwa OI tengah berusaha keras dalam menangani hal tersebut.
Terakhir , bahwa Prinsip pembangunan berkelanjutan atau sustanaible development mesti terus dilakukan. Bagaimanapun juga, isu-isu baru akan terus bermunculan seiring berkembangnya zaman. PBB bersama lembaga dan badan dibawah naungannya cukup mampu melihat situasi dan mulai beradaptasi dengan menggunakan metode atau pendekatan yang dinamis, tak lain ialah memanfaatkan teknologi yang ada. Jika pandemi ini berdampak pada aspek finansial dan sponsorship bagi beberapa INGO, pemanfaatan teknologi menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun yang terpenting adalah komitmen untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Kampanye-kampanye untuk hak anak dan perempuan dapat dengan mudah disebarluaskan melalui media sosial yang ada saat ini. Melihat banyaknya pengguna media sosial saat ini, INGO perlu inovatif agar media sosial menjadi wadah yang tepat untuk mempromosikan dan melakukan kampanye-kampanyenya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H