Dua minggu setelah Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, mayoritas warga (53%) tidak setuju dengan bagaimana ia mengelola pemerintahan, dan sebagian lainnya (44%) menyatakan setuju. Data ini merupakan hasil survei oleh CNN/ORC Poll yang diterbitkan pada hari Jumat lalu (3/2/2017).
Menurut pemberitaan yang dilansir oleh CNN, angka ini merupakan angka hasil survei terendah untuk Presiden baru dilantik, dan dalam survei yang dilakukan pada awal masa jabatan.
Jumlah partisipan pada survei itu dibagi secara adil antara Partai Republik dan Partai Demokrat. Sebanyak 90% anggota Partai Republik menyatakan dukungan terhadap Trump. Namun, hanya 10% simpatisan Partai Demokrat yang mendukungnya. Sebagai perbandingan, Presiden Ronald Reagan memiliki angka persetujuan sebesar 51%, hanya sedikit berada di atas Trump, namun jumlah warga yang menyatakan tidak setuju hanya sebesar 13%. Angka ini sangat jauh dibandingkan jumlah pemilih pada hasil survei CNN/ORC Poll terhadap angka penerimaan kinerja Trump.
Hasil survei ini sejalan dengan hasil survei terakhir yang dilakukan oleh Gallup Poll, di mana Presiden Trump merupakan presiden pertama dalam sejarah survei yang dilakukan Gallup sejak tahun 1953, dengan angka penerimaan kinerja di bawah 50%. Hanya 45% penduduk yang menerima hasil kerja Trump sementara 45% lainnya menyatakan penolakan. Sebagai perbandingan, Presiden Barrack Obama memulai masa jabatannya dengan persetujuan dari 68% warga. Presiden George W. Bush memulai pemerintahannya dengan dukungan sebesar 57% dan angka penolakan sebesar 6%. Sedangkan Presiden Ronald Reagan memulai pemerintahannya dengan dukungan 51% warga dan angka penolakan sebesar 13%.
Sejak inaugurasi yang dilakukannya, Trump menghadapi aksi-aksi protes yang tinggi sebagaimana yang dilansir Time. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan Trump tentang imigrasi minggu lalu. Survei yang dilakukan oleh CNN terhadap warga Amerika, menuai hasil yang terbelah terkait pelarangan pemberian ijin imigrasi pada tujuh negara muslim. Mayoritas responden (53%) menyatakan tidak setuju, sedangkan sisanya (47%) menyatakan setuju. Bahkan, sebagaimana yang diberitakan BBC (4/2/2017), kebijakan yang berbuntut menjadi masalah hukum ini, mendapatkan penundaan atau pembatalan putusan hakim di berbagai negara bagian.
Survei yang dilakukan oleh CNN/ORC Poll tersebut, mengambil sampel sebanyak 1002 responden. Survei dilaksanakan antara tanggal 31 Januari 2017 sampai dengan tanggal 2 Februari 2017. Adapun nilai margin error dari survei itu sebesar 3%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H