Lihat ke Halaman Asli

Daripada Korupsi Lebih Baik Jadi TKI..

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KORUPSI..

Mirisnya membaca dan mendengar berita di Tanah Air semakin banyak saja orang yang terkena kasus KORUPSI terutama para  Pejabat berkenaan dengan wewenang mereka sebagai atas nama Pemerintah yang disalah gunakan. Entah harus berapa lama lagi tanah Airku bisa bebas dari Korupsi yang seperti Virus menjangkit setiap lapisan. Tuntutan hidup yang meningkat tidak diimbangi dengan pemasukkan yang didapat menjadi salah satu pemicu seseorang melakukan cara singkat yaitu Korupsi kecuali hanya manusia yang  selalu bersyukur atas karunia Tuhan YME. Namun masih banyak orang yang menyadari dan mencari jalan yang halal daripada melakukan tindakan korupsi misalnya dengan mencari income tambahan yang halal seperti berdagang dan hijrah ke negeri orang untuk merubah nasibnya menjadi lebih baik.

TKI

Merupakan singkatan dari Tenaga Kerja Indonesia. Kebanyakan orang berpikir TKI adalah Tenaga Kerja Indonesia yang sifatnya non formal, padahal TKI itu juga mencakup sektor formal. Kehidupan di Ibukota yang semakin hari semakin mahal seperti hidup di negeri Eropa menurut saya , membuat kami memutuskan untuk " hijrah" ke negeri orang. Keputusan itu kami ambil dua ( 2 ) tahun yang lalu ketika kami merasa pendapatan ( "income ") yang  diperoleh Alhamdulillah hanya cukup untuk kebutuhan bulanan kami dan membantu orang tua dan adik-adik yang masih sekolah. Hanya sedikit sekali yang bisa kami tabung, syukur-syukur tidak ada kebutuhan yang mendesak saat itu. Kami sendiri tidak paham apakah kebutuhan bulanan kami dikarenakan standart hidup yang di pilih terlalu tinggi sehingga tidak banyak yang bisa kami tabung. Namun yang pasti dengan kondisi kami berdua bekerja di salah satu perusahaan asing dimana untuk membeli rumah saja masih harus menggunakan bantuan bank melalui program KPR ( Kredit Pemilikan Rumah ). Akhirnya setelah dengan banyak pertimbangan untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik dengan mencari rejeki yang halal signifikant dan juga agar memiliki waktu lebih bersama anak dimana Ibukota semakin hari semakin macet sehingga waktu bersama anakpun sedikit karena waktu kita habis di jalan, keputusan " Hijrah" kami lakukan. Pengalaman kami bersekolah di Luar Negeri dahulu enam belas tahun yang lalu, dimana kami bersekolah sambil bekerja paruh waktu mengajarkan kami  bahwa  jika ingin mendapatkan hasil yang significant adalah harus bekerja ke Luar Negeri. Karena dulu selama kami bersekolah tidak pernah meminta orang tua untuk mengirimkan   biaya sekolah maupun biaya hidup. Hanya ketika  pertama kali berangkat menuju Negara tempat  sekolah,orang tua memberikan sebagian uang pensiunnya untuk modal saya melanjutkan sekolah. Dan selama dua (2) tahun sekolah saya tidak pernah meminta orang tua untuk mengirimkan uang karena memang bukan hanya saya yang sekolah saat itu, masih ada dua orang adik saya yang sedang sekolah di Tanah Air.

Hidup adalah Pilihan..

Hidup adalah Pilihan setiap orang, kami memilih untuk tidak melakukan korupsi dengan melakukan "Hijrah" ke negeri orang. Lebih baik menjadi TKI sambil menemani anak sekolah di lingkungan yang global, mengembangkan ilmu dan keahlian yang dimiliki dengan mendapatkan bayaran yang sangat sesuai dan waktu bersama anak pun semakin banyak karena transportasi umum yang sangat mendukung untuk kita cepat sampai di tujuan. Daripada melakukan korupsi , mengambil hak orang lain sementara masih banyak kaum yang papa diluar sana berusaha mencari rejeki yang halal dengan berpeluh keringat membasahi tubuhnya. Wasalam.

Kuala Lumpur, 22 Maret 2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline