Lihat ke Halaman Asli

Gundah Dua Subuh

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menanti tulusmu bagai meneguk racun
Kuterbaring bersama gelisah
Tidak ada kata atau tawa
Hanya kesepian membelah telinga

Wajahmu adalah maya
Beserta ratusan mata menatap tajam
Engkau adalah ketidak pastian
Terselip diantara kata tidak berbahasa

Menantimu bersama pagi
Adalah dusta di istana raja
Dengan kilauan emas bertakhta kuasa
Kisahku terhenti di tumpukan abu dalam asbak rokok
Bersama asap yang merayu pedas
Mata tidak dapat engkau lumpuhkan jua
Sengguh engkau sang durhaka
Namun tidak durjana…

01.04.10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline