Lihat ke Halaman Asli

Gita Wiryawan Mundur, Kenapa Dahlan Iskan Kena Getahnya?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By. Manihot Ultissima (MU)

Pasca mundurnya Gita Wiryawan dari posisi Menteri Perdagangan RI di Kabinet Indonesia bersatu jilid II terhitung 1 Pebruari kemarin, beragam komentar pro kontra berseliweran memenuhi jagat kecil bernama Media Indonesia.

Televisi, Radio, Koran dan media internet dibanjiri berita ini, sampai berbusa-busa, berscene-scene, berlembar-lembar banyaknya. Sungguh kegaduhan yang patut menyita perhatian.

Andai saja Gita mundur jauh hari sebelum gegap gempita skandal import beras yang disangkakan melibatkan kementeriannya, bisa jadi kehebohan tidak akan meledak seperti ini, dan bisa jadi elektabilitas dan pamor Gita di ranah Konvensi Partai demokrat akan naik.

Tapi apa lacur, nasi sudah menjadi bubur, mundurnya Gita kemarin di tengah usaha pelacakan sinyal skandal Import beras Vietnam oleh aparat penegak hukum, justru semakin membuat empati public tenggelam pada Beliau, istilah “tinggal glanggang colong payu”-pun disematkan, cuci tangan cuci kaki menjadi domain tuduhan sebagian besar masyarakat yang dialamatkan kepadanya.

Sambil menunggu proses hukum mulai berjalan, rakyat tentu saja banyak berharap mundurnya Gita dari Kedudukan Menteri Perdagangan, diikuti dengan mundurnya Beliau dari kepesertaan Konvensi PD yang dilakoninya, selain untuk membuktikan kepatuhannya terhadap hukum, juga menjadikan ajang konvensi Capres Demokrat tidak terkotori oleh stigma negatif terhadap sebagian pesertanya.

Meskipun bisa jadi kedepan, pembuktian hukum menyatakan bahwa kementerian Perdagangan dibawah kepemimpinan sang menteri Gita Wiryawan tidak tersangkut paut dengan skandal ini, ekspektasi rakyat minimal telah terpenuhi dan momentum ini akan menjadikan Gita memiliki power yang cukup untuk mengubah sejarah Indonesia nanti di 2019.

Yang sekarang justru menjadi bahan pertanyaan dalam benak penulis adalah, Gita Wiryawan mundur kena dampak Skandal Beras, lalu kenapa getahnya bisa menempel pula ke Dahlan Iskan?.

Memang tidak bisa dipungkiri, Dahlan Iskan selain kolega dekat Gita Wiryawan di KIB jilid II, juga sama-sama sedang bertarung memperebutkan kursi Capres Demokrat, bedanya kalau Gita Wiryawan mundur dengan alasan yang seperti itu, apakah Dahlan iskan juga harus ikut mundur dengan alasan yang sama ?.

Tentu tidak bukan !, Dahlan Iskan kita sama ketahui adalah satu-satunya menteri yang prestasinya paling moncer di KIB Jilid II, Prestasi dan kinerja Beliau tidak usah dipertanyakan, dari mulai menyelamatkan BUMN “mayat hidup”, sampai swasembada beras, swasembada garam, meningkatkan harkat martabat BUMN dimata rakyat Indonesia dan sekaligus dunia, dan masih seabrek lainnya.

Adalah sangat tidak bijaksana kalau karena “nila setitik rusak susu se belanga”, karena Gita mundur lantas Dahlan iskan harus disamakan seperti itu. Pola pikir yang sangat-sangat sederhana, sama persis seperti menyederhanakan masalah, Kalau Gita Mundur maka SBY yang notabene ketua KIB juga harus mundur ?.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline