Lihat ke Halaman Asli

Mang Ucup

Saya suka menulis dan menulis merupakan kegiatan yang indah buat saya

Basa Basi Maaf, Bag. 1

Diperbarui: 20 April 2022   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BBM -- Basa Basi Maaf - Bag. 1
Apa yang akan saya paparkan di bawah ini adalah tulisan dari sudut segi pandang BUDAYA jadi bukannya AGAMA. Disamping itu apa yang saya tulis ini adalah opini saya pribadi berdasarkan Nalar dari Mang Ucup yang Goblok bin Dunguk, oleh sebab itu mohon di koreksi apabila tidak benar.

Tradisi Bodor dan konyol yang hampir setiap tahun dilakukan oleh umat Kristen adalah mendekorasi Pohon Natal -- Pohon Terang. Tradisi ini tidak ada makna maupun kaitannya sama sekali entah dengan Natal ataupun dari segi Agamanya sendiri. Tradisi ini hanya sekedar TRADISI DEKORASI untuk mendekor Pohon Terang sebagai hiasan di rumah ataupun di Mall. Oleh sebab itu nama yang tepat untuk Pohon Natal ini adalah POHON GELAP yang membuat Gelap maupun Butek pikiran umatnya.

Begitu juga dengan kata Welcome di depan rumah, apakah kita ini benar-benar di WELCOME dan dihormati oleh sang pemiliki rumah dengan benar ataukah sekedar basa-basi. Apabila kata Welcome nya saja ditulis diatas Kesed untuk diinjak-injak dan sebagai pembersih kotoran alas kaki.

Menjelang hari raya Lebaran ini kita akan dilanda banjir BBM atau Basa-Basi Maaf.

Kata Maaf dilontarkan secara begitu saja disetiap Mall maupun sudut jalan, bahkan ATM pun menjelang hari raya ini lebih sering melontarkan kata MAAF daripada hari-hari lainnya. Kata Maaf dari ATM ini membuat kita jadi pusing dan sakit perut: MAAF SALDO ANDA, TIDAK MENCUKUPI.

Kalimat Mohon Maaf Lahir Batin hanya dikenal di Indonesia, Malaysia dan Singapore saja sedang di Timur Tengah negara asalnya sekalipun mereka tidak mengenal budaya Maaf ini. Mungkin kalimat ini jadi populer, karena lirik lagu dari Ismail Marzuki (1958).

Jangankan budaya Maaf ucapan Minal a'idin wal faizin pun bukan saja tidak tidak terdapat dalam hadis manapun juga, bahkan juga tidak dikenal di negara lainnya. Di seluruh dunia mereka menggunakan, "Eid mubarak!" atau "Eid Sa'id", bukan "Minal a'idin wal faizin," walaupun di Malaysia dan Singapura mereka juga mengucapkan, "Maaf zahir batin."

Qaris Tajudin dalam artikel berjudul Bahasa terbitan TEMPO mengungkapkan bahwa frasa Minal a'idin wal faizin memang berasal dari bahasa Arab, tetapi kenyataannya tidak dikenal dalam budaya Arab. Frasa ini hanya bisa ditemui dalam kamus bahasa Indonesia, tapi TIDAK bisa ditemukan dalam kamus bahasa Arab. Frasa ini hanya dapat dimengeri oleh orang Indonesia saja, orang Arab nya sendiri Ora Mudeng.

Disamping itu frasa Minal a'idin wal faizin ini bukannya berarti Maaf lahir batin, oleh sebab itulah juga selalu digabungkan dengan frasa berikutnya ialah Maaf lahir batin.Untuk info selengkapnya silahkan klik link berikut ini.
Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline