Lihat ke Halaman Asli

Abdulrozak Asm

Saya Seorang Suami dan Ayah Beruntung.

Penghapusan Listrik Golongan 4400 VA ke Bawah, Jadi Kebijakan yang Mengarah pada Pemborosan?

Diperbarui: 17 November 2017   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: tribunnews.com

Akhir-akhir ini saya membaca beberapa berita tentang akan dihilangkannya listrik golongan 4400 atau mungkin pada beberapa berita menuliskan akan dihapuskannya golongan pelanggan 1300 VA-3300 VA.

Membaca beberapa alasan yang diungkapkan seperti yang saya dapatkan dari bisnis.tempo.co alasan yang diungkapkan seperti ini. "Penyederhanaan golongan pelanggan dilakukan agar tarif listrik bisa  terjangkau masyarakat. Ada tiga rencana besar pemerintah. Pertama  adalah kapasitas, kedua rasio elektrifikasi atau pemerataan layanan  listrik, dan yang ketiga tarifnya mesti terjangkau," kata Jonan.

Alasan lain yang bisa saya kumpulkan dari cnnindonesia yang memberitakan bahwa langkah tersebut menurut Mesteri ESDM, Igantius Jonan adalah untuk penataan. Ia menyebut, pihaknya bakal terus memangkas tarif listrik secara bertahap melalui efisiensi.

Opini Saya

Terlepas dari alasan yang saya sudah baca dari pemberitaan, saya merasa bahwa penghilangan golongan yang bisa dibilang untuk orang menengah kebawah tersebut seperti menyuruh berbuat boros. Salah satu alasan yang menarik yang saya baca adalah perihal alih fungsi LPG dengan kompor listrik yang menurut informasi harga per kalornya akan lebih rendah daripada LPG. Bisa jadi itu benar, namun apa yang akan terjadi ketika listrik yang kita gunakan tahan dengan daya tinggi.

Misalkan tahan digunakan kompor listrik, tahan digunakan setrikaan, tahan digunakan AC, tahan digunakan TV dan alat elektronik lainnya secara bersamaan. Apa yang akan terjadi pada waktu pembayaran listrik?

Ya informasinya tidak akan ada kenaikan tapi apa yang terjadi dengan jumlah pemakaian total dalam satu bulan?

Jika sebelumnya warga hanya memiliki 900 VA atau 1300 VA cukup untuk beberapa alat elektronik saya pikir itu sudah cukup namun perlu selektif karena masih memungkinkan akan "jeklek".

Jika diperjelas golongan 1300 VA ke bawah masih memiliki kata kunci "selektif" dalam hal menyalakan alat elektronik. Namun ketika daya menjadi minimal 4400VA kata selektif akan mulai pudar bahkan bisa hilang. Efeknya adalah semua alat elektronik akan bisa menyala dan tentunya akan membuat tagihan bulanan membengkat. Untuk itulah saya mengatakan bahwa bisa jadi Penghapusan Listrik Golongan 4400 VA ke bawah secara tidak langsung seperti menyuruh untuk boros.

Jika sebelumnya masyarakat seboros-borosnya hanya menghabiskan tagihan Rp 400 rb dengan asumsi sebagian alat elektronik tidak bisa menyala secara bersamaan, namun hal tersebut akan berubah ketika masyarakat sudah tidak perlu pilih-pilih dan menyala secara bersamaan semua alat elektroniknya yang berakibat pada tagihan per bulan yang bisa jadi menyebtuh angka lebih dari 1 jt atau akan naik lebih dari 100%.

Pola kenaikan ini sangat wajar terjadi karena penggunakan menjadi lebih tinggi, konsumsi listrik menjadi makin tinggi dan efeknya bayar listrik jadi lebih besar meskipun harga per KWh-nya tetap. Untuk itulah hal tersebut menurut saya akan menjadi pemicu pemborosan pengeluaran bulanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline