Lihat ke Halaman Asli

Mang Pram

TERVERIFIKASI

Rahmatullah Safrai

Seperti Pantai Mati, Melihat Kondisi Kerusakan Lingkungan di Belakang PT Krakatau Posco

Diperbarui: 23 Juni 2024   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai kota yang disesaki industri-industri raksasa, Kota Cilegon, Provinsi Banten yang berada di daerah pesisir di ujung barat Pulau Jawa dan memiliki anugrah Selat Sunda, rupanya tidak lagi ada pantai yang dapat diakses masyarakat umum untuk dinikmati.

Namun, bukan berarti pantai yang terblokir oleh tembok-tembok tinggi industri tidak bisa diakses, masih ada cela untuk para pemancing menuju pantai. Semacam  Hidden Gems, destinasi tersembunyi.

Sore itu, selepas hujan, cuaca sangat cerah. Saya diajak kawan mancing di pantai persis di belakang Pabrik Baja PT Krakatau Posco. Membawa sebilah joran pancing, menyusuri garis pantai yang bersebelahan dengan tembok pagar industri.

Saat itu air laut sedang surut. Sejauh mata memandang, matahari yang mulai keemasan tampak indah di atas garis permukaan laut. Sejumlah kapal besar seperti tongkang batu bara mengambang di atas Selat Sunda.

Sejenak terasa seperti Hidden Gems, namun keindahan laut seketika berubah suasana, ketika di pantai terasa tidak normal lagi.

Karang dan koral mati (Dok. Mang Pram)

Seperti Pantai Mati!

Hamparan karang dan koral mengering pucat, tidak ada satu pun menemukan kehidupan binatang khas pantai, seperti kepiting kecil, kerang, atau pun ikan-ikan kecil.

Karang-karang rusak menjemput takdirnya mengering dan mati. Di rongga-rongga karang mati itu tersangkut sampah plastik. Serta terdapat banyak batu bara yang tercecer.

Segumpal benda hitam menyerupai batu, namun ketika dipegang terasa lebih ringan, ialah batu bara.  Bahan bakar  dari fosil yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan mati terlengkap tanah jutaan tahu itu, banyak tercecer begitu saja.

Bongkahan batu bara yang ditemukan di pantai (Dok. Mang Pram)

Tidak heran jika banyak batu bara ditemukan di atas pasir atau pun tersangkut di karang. Tidak jauh dari pantai, ada kegiatan pemindahan batu bara dari tongkang ke pabrik.

Mungkin dari aktifitas tersebut, batu bara terjatuh di laut dan terbawa arus hingga tersangkut di pantai. Melihat jumlahnya yang tidak sedikit, tentu berdampak pada kerusakan lingkungan, apalagi aktifitas bongkar muat batu bara sudah berlangsung bertahun-tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline