Lihat ke Halaman Asli

Mang Pram

TERVERIFIKASI

Rahmatullah Safrai

Polusi Udara Batu Bara Mengancam Nyawa Warga Cilegon Timur (Bagian 1)

Diperbarui: 18 November 2023   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seorang anak mengenakan masker ditengah polusi batu bara (IA/Mang Pram)

Persoalan dampak lingkungan dari industri semakin mengancam kehidupan masyarakat. Kali ini, butiran debu berwarna hitam dari stockpile batu bara sudah kerap mencemari lingkungan yang dialami penduduk sekitar di Kota Cilegon.

Sebagai kawasan industri dan jasa, Kota Cilegon memiliki banyak pabrik yang menggunakan batu bara sebagai sumber bahan bakarnya. Hal inilah, menyebabkan marak bermunculan lokasi stockpile batu bara yang jaraknya dekat dengan pemukiman warga.

Mengutip laporan Greenpeace di tahun 2015, menyampaikan bahwa polusi udara batu bara adalah pembunuh senyap. Menyebabkan 3 juta orang di dunia mati. 

Polusi batu bara juga dapat meningkatkan resiko kangker paru-paru, jantung, stroke, dan gangguan pernafasan yang membahayakan tubuh. Polusi udara batu bara juga dapat menyebabkan masyarakat terpapar bahan beracun, ozon dan logam berat. 

Dampak kesehatan yang berat disebabkan partikel mikroskopik (PM2.5) yang terbentuk dari emisi sulfur, nitrogen oksida dan debu. Partikel halus ini menembus ke dalam paru-paru dan aliran darah, menyebabkan kematian dan berbagai masalah kesehatan.

Sayangnya keberadaan stockpile batu bara di kawasan Cilegon Timur, seperti Perumahan Taman Cilegon Indah, Kecamatan Jombang dan Link. Karangtengah, Kecamatan Cibeber tetap beroperasi meskipun sudah berulangkali diprotes warga.

Sebagai wilayah strategis dengan adanya pintu tol dan kawasan industri sepanjang Jalan Bojonegara, penyimpanan batu bara dirasa cukup efektif untuk bisa memasok ke pabrik-pabrik.

Sedikitnya ada empat titik stockpile batu bara yang berada di sepanjang jalan raya Bojonegara, antara Taman Cilegon Indah hingga Link. Karangtengah.

Sejumlah stockpile batu bara itu terus beroperasi ditengah jeritan warga yang terdampak debu hitam yang menyesakan dada.

Begitulah nasib masyarakat kelas bawah yang dipaksa menghirup debu hitam dari stockpile batu bara yang berjarak kurang dari 1 km dari pemukiman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline