Lihat ke Halaman Asli

Mang Pram

TERVERIFIKASI

Rahmatullah Safrai

RANS Cilegon FC Milik Raffi Ahmad, Apa Bisa Diterima Masyarakat Cilegon?

Diperbarui: 1 April 2021   02:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peresmian RANS CILEGON FC (BOLASPORT.com/Abdul Rohman/ diambil dari bola.kompas.com)

Ketika membaca berita tentang Raffi Ahmad Akuisisi Cilegon United FC menjadi RANS Cilegon FC, ada rasa sedih yang begitu berat saya rasakan.

Stadion Krakatau Steel menyimpan banyak kenangan yang membangkitkan cita-cita menjadi pemain sepak bola profesional. Saat kecil, di stadion itu, klub sepak bola paling keren bagi saya adalah Pelita KS.

Di awal tahun 2000, saat anak SD tidak mampu membeli tiket masuk ke Stadion KS untuk menyaksikan Pelita KS bertanding. Melalui pagar besi yang sudah berkarat dan berteduh di bawah pohon sawit menjadi tempat yang nyaman untuk menonton.

Pilihan kedua adalah ikut berkumpul di depan pintu masuk stadion. Biasanya di tengah pertandingan, pintu dibuka paksa dan semua orang bisa masuk. Ini bisa dikatakan keberanian saya ketika sudah SMP. Hingga kemudian Pelita KS menghilang di tahun 2006.

Dari Pelita KS ini saya kemudian bisa mengenal pemain M. Nasuha yang kemudian menjadi kebanggaan Timnas Indonesia. Kang Nasuha setidaknya bisa terus saya banggakan hingga saat ini.

Pengganti Pelita KS kemudian muncul klub yang diberi nama Cilegon United FC di tahun 2012. Prestasi tertinggi Cilegon United FC masuk Divisi Utama di tahun 2015 dibawa pelatih Bambang Nurdiansyah.

Jika dulu saya bisa nonton pertandingan Pelita KS dengan mengintip dari pagar, ketika Cilegon United FC bertanding saya berada di pinggir lapangan sebagai wartawan foto. Saya bisa bebas masuk ke stadion dengan mengandalkan kartu pers dan dibawa koordinasi  media center Cilegon Unitid FC.

Lucu saja ketika mengenang saat itu. Jika dulu Pelita KS bertanding masyarakat ramai berduyun-duyun datang ke stadion. Ketika Cilegon United Fc bertanding para penonton datang atas intruksi Wali Kota Cilegon. 

Sehingga para ASN pun hukumnya wajib nonton, baik suka mau pun cuma cari muka atasan. Absen jam kerja ASN pun dilakukan langsung di tribun penonton.

Tiket ditanggung  sendiri tentunya. Bahkan ada seorang lurah yang habis-habisan membeli tiket untuk staf dan warganya. Belum lagi para guru, tidak hanya beli tiket, tapi juga harus membeli kaos suporter dengan bahan yang tidak bagus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline