Lihat ke Halaman Asli

Mang Pram

TERVERIFIKASI

Rahmatullah Safrai

Maaf-maafan Hanya Modus, yang Penting Persenan Lebaran

Diperbarui: 22 Mei 2020   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari Pixels.com/LUKAS

Setiap merayakan lebaran pasti meninggalkan kesan yang bermacam-macam. Ada kenangan yang merasa apa yang dilakukan dulu kok norak dan gak mungkin dilakukan oleh anak zaman sekarang.

Nah, momen yang paling mengena banget adalah sesanjan ke rumah-rumah tetangga di kampung. Sesanjan atau berkunjung ini biasanya dilakukan bersama teman-teman dari Remaja Masjid. Tujuannya untuk silaturahmi ke rumah warga dari ujung ke ujung. Saling salam-salaman dan maaf-maafan.

Namanya remaja yang masih punya sifat kanak-kanak, kelakuannya memang konyol membuat ramai rumah yang dikunjungi. Apalagi jumlahnya bisa mencapai 10 orang.

Senang sekali ketika tuan rumah mempersilahkan masuk dan duduk terlebih dahulu. Ini merupakan kesempatan buat icip-icip aneka macam kue.

Biasanya jika di rumah yang kita kunjungi berasal dari luar daerah, makanan yang disajikan pun akan berbeda.

Tempat favorit bagi kita semua tentu saja rumah Mamak Ena. Ibu asal Padang ini memang sangat baik sekali. Ketika rombongan remaja masjid datang, Mamak Ena menyambutnya dengan heboh sekali.

"Wah, cakep-cakep ya anak Mamak. Bajunya bagus-bagus," kata Mamak Ena yang suka berlebihan ketika memuji.

Kemudian kami dibawa ke ruang tengah rumah. Di atas meja makan, wadaw... Semua makanan khas padang tersaji begitu menggoda.

Saya sendiri paling suka makan lontong sayur dan ati ayam goreng bumbu balado, kadang ada juga jengkol goreng kering yang enak banget. Ya, meski perut rasanya udah cukup kenyang, tapi kalo dihadapkan makan enak kaya gini hayo aja.

Kami tetap mengharagai tawaran makan dari tuan rumah hanya sekedarnya saja. Jangan sampai menghabiskan semua makanan. Oh iya, ini yang paling seru. Habis makan jangan lupa bantu-bantu cuci piring ya. Meski pun tamu, kita tetap bertanggungjawab sama piring yang dibuat kotor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline