Sejauh mata memandang hamparan savana rumput yang menghijau, gugusan gunung dengan degradasi warna hujau tua, udarah segar tanpa polusi, dan paduan langit biru yang digelayuti awan putih. Betapa senangnya bisa merasakan suasana pemandangan khas peternakan di Selandia Baru.
Merasakan keindahan semacam ini tentu cocok untuk tempat berlibur. Tunggu dulu, untuk mencapai ke lokasi ini tidak usah menyiapkan paspor dan membeli tiket pesawat luar negeri, karena wisata yang dikenal dengan Farm Bukit Waru Wangi ini berada di Bantarwangi, Kecamatan Cinangka, Serang, Banten.
Sejak dibuka Agustus 2019 lalu, Waruwangi menjadi lokasi liburan alternatif selain Pantai Anyer. Menawarkan wisata peternakan, pengunjuk bisa menikmati pemandangan pegunungan sekaligus belajar beternak.
Mencapai Farm Bukit Waruwangi sangat mudah diakses oleh berbagai kendaraan. Bagi yang berasal dari Jakarta misalnya, perjalanan bisa menggunakan Jalan Tol Jakarta-Merak, lalu keluar di Gerbang Tol Cilegon Barat. Setelah itu ambil jalan menuju wisata Pantai Anyer hingga sampai pada pertigaan Ciparai, Cinangka. Ambil Jalan Palka Padarincang hingga menemukan jalan pertigaan Pondok Pesantren Nurul Fikri. Setelah itu tinggal mengikuti jalan tersebut hingga bertemu gapura Farm Bukit Waruwangi.
Perjalan sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil mau pun motor. Kendaraan hanya bisa sampai pada pertigaan Ciparai Cinangka. Menuju jalan pegunungan sebenarnya bisa saja menggunakan jasa ojek pangkalan. Soal ongkos, bisa nego sendiri dengan mamangnya.
Perjalanan saya dari Kota Cilegon menuju Farm Waru Wangi hanya ditempuh dengan waktu 1,5 jam dengan mengendarai motor. Berangkat pada pukul 15.00 WIB karena akan kemping. Jalanan cukup nyaman karena sebagian besar badan jalan sudah betonisasi. Hanya saja harus berhati-hati ketika melewati jalan menanjak dan menurun yang cukup curam.
Sampai pada sore hari, suasana Waruwangi menawarkan keindahan yang berbeda. Bentangan pemandangan hijau, langit senja dengan warna jingga keemasan, serta kabut yang mulai turun. Berbeda saat datang siang hari yang harus siap terpapar sengatan cahaya matahari.
Jika berkunjung pada siang hari, bisa mendapat kesempatan memberikan makan sejumlah rusa di penangkaran. Selain itu bisa menjelajahi kawasan tempat sapi digembala yang sangat luas itu.
Sejumlah fasilitas sudah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, seperti masjid, tempat parkir, resto, dan toilet.
Bagi yang ingin bermalam terdapat Villa yang bisa dipesan terlebih dahulu dengan kisaran harga antara Rp350.000 - Rp500.000 permalam. Namun bagi yang punya budget minim seperti saya bisa sewa tenda kemping dengan biaya Rp75.000. Sensasi camp di alam terbuka seperti ini tentu lebih menarik.
Oh iya, bagi penikmat kopi dan senja layaknya lagu Fiersa Besari, di sini juga ada sebuah cafe yang memiliki pemandangan indah. Dari bangku-bangku yang disiapkan menghadap lembah, kita bisa melihat Laut Selat Sunda. Pemandangan Kawasan Gunung Anak Krakatau dan Gunung Rajabasa Lampung Selatan bisa terlihat dengan jelas.
Kemping di Farm Bukit Waruwangi juga masi bisa menikmati suasana malam yang indah. Jika cuaca sedang terang bisa melihat bintang-bintang yang indah. Kunang-kunang dengan cahaya khasnya masi bisa dijumpai. Siapkan jaket untuk menangkal suhu dingin pegunungan.
Wisata ini buka setiap hari. Pada akhir pekan akan terasa lebih ramai. Dibuka sejak pagi dan tutup sesuai dengan oprasional Cafe yang sampai pukul 21.00 WIB.
Mau coba keseruannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H