Lihat ke Halaman Asli

Mang Pram

TERVERIFIKASI

Rahmatullah Safrai

Merayakan Muludan Nabi di Cilegon

Diperbarui: 9 November 2019   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Muludan adalah tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di daerah Cilegon, Banten. Peringatan hari lahir Nabi ini pun dilaksanakan dalam rentan bulan Robiul Awal. Setiap masjid memiliki caranya yang unik, diantaranya dengan menggelar dzikir dan arak-arakan panjang mulud.

Berikut adalah potret rangkaian acara muludan di Cilegon.

Zikir Mulud

dokpri

Sudah tradisi muludan, adanya grup atau Khafillah Zikir menjadi suasana semakin ramai dengan lantunan syair-syair atau pujian terhadap Kanjeng Nabi.

Setiap kampung biasanya memiliki grup Khafillah Zikir yang diminta untuk mengisi acara Muludan di kampung lainnya. Ini menggambarkan adanya silaturahmi yang terjalin antar kampung. Biasanya yang diundang sedikitnya 2 hingga 2 grup. Dimana satu grup bisa beranggotakan sedikitnya 60 orang.

dokpri

Oh iya, sejarah  zikir mulud sudah populer pada tahun 1927. Syair yang dibacakan berdasarkan kitab berjanzi. lagu yang dibawakan pezikir adalah, pada saat duduk pertama yang dibaca adalah assala, alfasa, tanakal, walidal, singkir, dzikrun, dan badat.

Namun dalam posisi berdiri pezikir membacakan lagu hanya satu, yaitu : ya Nabi salam. Kemudian dilanjutkan lagi dengan posisi duduk yang kedua, dengan membacakan lagulagu terdiri dari ya Nur, Futur Kulwas, Ta'lam, Masmis, Wulidang, Talaubina Jalar nama, dan Habibun.  

Panjang Mulud

dokpri

Ramainya lantunan syair zikir mulud, dilengkapi dengan adanya panjang mulud. Panjang mulud konon diwariskan sejak jaman Sultan Ageng Tirtayasa.

Panjang Mulud adalah tempat untuk mengangkut makanan, kemudian dibagikan pada perayaan muludan. Istilah atau penyebutan "panjang" ini pun berbagai makna, ada yang menterjemahkan bentuk dari sesajian itu sendiri karena banyaknya Panjang yang ditampilkan atau bentuk kapal yang panjang, ada juga yang mengartikan karena panjangnya prosesi yang harus dilalui dalam rangka memperingati Maulid Nabi ini.

dokpri

Kemasan Panjang Mulud juga dihias semenarik mungkin, mulai dari bentuk kendaraan, masjid, perahu dan lainnya. Dari pemaknaan awal berkembang bukan hanya menaruh makanan, tapi merupakan memajangkan dan menyumbangkan hadiah berupa makanan yang khas, seperti nasi dan lauk pauknya. Panjang-panjang ini dihias bermacammacam bentuknya, seperti bentuk perahu, kapal terbang, ka'bah, kubah masjid, dan lain sebagainya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline