Lihat ke Halaman Asli

Schroder House, Warisan Dunia Unesco

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Schroder House, Warisan Dunia Unesco

[caption id="attachment_142949" align="aligncenter" width="300" caption="rumah schroder utrecht"][/caption]

Gonjang ganjing nominasi 7wonders, jadi teringat jalan-jalan saya ke rumah Schroder di Utrecht Belanda. Rumah yang dianggap prototip gaya desain De Stijl itu terletak di Prins Hendriklaan 50  Utrecht. Rumah karya Gerrit Thomas Rietveld (1888-1965) dibangun tahun 1924. Rumah ini milik Mrs Truus Schröder-Schräder dan dia menghuni rumah itu selama 60 tahun hingga wafat.

Ketika berkunjung ke sana menjelang winter Nopember 2009, rumah itu ya persis seperti di buku-buku desain/arsitektur termasuk suasananya yang sepi. Sebelum sampai ke rumah itu, saya lihat-lihat dulu peta Utrecht lewat google map di internet rumah kos di Leiden. Esoknya ke Utrecht ikut kawan yang mahasiswa S3 di Universiteit Utrecht dengan kereta. Dia punya tiket kereta langganan, artinya tiket diskon 40% dan berlaku untuk tiga orang.

[caption id="attachment_142944" align="aligncenter" width="300" caption="rumah Schroder di pojok jl Prince Hendrik"][/caption]

Saya dan kawan saya berpisah di dekat kamus Utrecht. dia ke kampus saya meneruskan perjalanan mencari rumah Shroder itu dengan seorang kawan. Ketika usai berfoto di samping patung Ratu Wilhelmina di Taman Wilhelmina kota Utrecht, saya tanya seorang ibu yang lewat dan menanyakan lokasi rumah Schroder itu. Si ibu kontan menjawab dengan jelas lokasi jalan itu dan rute jalan yang harus ditempuh yang ternyata sudah sangat dekat, sekitar 1,5 km dari Taman Wilhemina. Kebetulan saya dan kawan yang menyertai berjalan kaki. [caption id="attachment_142948" align="aligncenter" width="300" caption="rumah schroder dari perempatan jalan"][/caption] De Stijl sendiri adalah sebuah gaya desain yang muncul di Leiden pada 1917. Ketika itu Eropa sedang hajatan Perang Dunia I. Belanda kebetulan netral. Karenanya, seniman Belanda yang sedang berkarya di Paris Perancis harus pulang. Salah satunya adalah Piet Mondrian. Dia seniman dan motor utama gerakan De Stijl. Tokoh lain yang penting adalah Theo van Doesburg,JP Pieter Oud, pematung Vantongerloo. Gerrit Rietveld sendiri asalnya bukan anggota De Stjil, tapi dia berhasil merealisasikan gagasan De Stjil karena dia membaca jurnal yang diterbitkan kelompok Piet Mondrian yang diberi nama De Stjil. Nama jurnal yang kemudian disematkan pada nama gerakan desain modern itu. Waktu tiba di Leiden november 2009, sedang ada peringatan De Stijl dan pameran di Lakenhal Museum. [caption id="attachment_142946" align="aligncenter" width="300" caption="tampak depan rumah schroder dari jalan prince hendrik"][/caption] Rumah itu kecil saja. Tapi saya lihat ada prasasti dari Unesco yang menceritakan bahwa rumah itu salah satu World Heritage tahun 2000. menurut situs word heritage Unesco sendiri alasan rumah itu dijadikan warisan dunia adlaah karena merupakan ikon Gerakan Modern dalam arsitektur dan merupakan karya kreativitas manusia yang luar biasa dalam menciptakan konsep dan gagasan yang dibangun gerakan De Stijl. Kriteria kedua adalah pendekatan radikal terhadap desain dan penggunaan ruang dalam perkembangan arsitektur di jaman modern. [caption id="attachment_142942" align="aligncenter" width="300" caption="prasasti World Heritage UNESCO"][/caption] Rumah itu lokasinya di perempatan jalan(hoek). Di depannya, terdapat jalan kecil yang paralel dengan jalan raya Watelinieweg di ketinggian dan dipagar. Jalan Prince Hendrik sendiri meneruske terowongan bawah jalan raya itu. uniknya, di dinding terowongan itu dihiasi dengan gambar-gambar desain mebel gaya De Stijl karya Gerrit Rietveld. [caption id="attachment_142943" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar desain mebel de Stijl di dinding terowongan"][/caption] Sayang saya yang hanya berdua, tidak sempat masuk ke rumah itu karena harus menunggu tiga jam, harus menunggu rombongan turis dari Jepang. Setiap rombongan yang masuk rumah itu dibatasi sepuluh orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline