Lihat ke Halaman Asli

Roni Ramlan

Pembelajar sejati, penulis dan pegiat literasi

Pentingnya Meluruskan Niat Sebelum Melakukan Satu Perkara

Diperbarui: 2 Januari 2023   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya  jalan menuju surga", (HR. Muslim)

Senin (02/01/2023) SDIT Baitul Qur'an Tulungagung kembali menghelat apel pagi sebagai kegiatan perdana di semester genap tahun akademik 2022/2023. Pada apel perdana ini ustadzah Balqis Jazillatul Habib (selaku guru Tahfidzul Qur'an yang selanjutnya dipanggil Balqis) tampil sebagai motivator dan fasilitator dalam apel ini.

Apel pagi ini diluar sekema awal yang menginisiasi pembukaan semester genap dengan menghelat upacara bendera. Akan tetapi karena cuaca tidak mendukung, yang sedari Subuh mendung bahkan di beberapa wilayah kecamatan Kedungwaru telah mengalami hujan deras maka rencana upacara bendera pun diurungkan.

Karena terkendala cuaca hujan ini pula tidak sedikit siswa-siswi dan dewan asatidz yang izin datang terlambat, bahkan ada pula siswa-siswi yang izin tidak bisa masuk. Entah itu izin karena sakit, terkendala acara keluarga dan lain sebagainya. Ironisnya, ketidakhadiran siswa-siswi itu terjadi secara merata, hampir ada di semua jenjang kelas.

Kendati demikian, fakta itu tidak menyurutkan niat semua elemen yang hadir pada pagi ini di sekolah untuk tetap menghelat apel pagi. Apel pagi di hari perdana masuk sekolah setelah libur panjang semester ganjil ini penting untuk dilakukan mengingat percaturannya sebagai gerbang yang akan menentukan semangat, motivasi dan kedisiplinan belajar siswa-siswi ke depannya.

Titik tekan itu pula yang kemudian menjadi pembahasan ustadzah Balqis dalam menyampaikan motivasi paginya. Ustadzah Balqis menegaskan bahwa memiliki niat sebelum memulai suatu perkara itu penting. Tak terkecuali niat yang lurus, tulus dan semata-mata mengharapkan rida Allah SWT akan memengaruhi proses dan capaian suatu perkara yang akan dikerjakan tersebut. Utamanya niat yang harus dimiliki oleh seorang pelajar tatkala menuntut ilmu.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah disebutkan:

"Dari Abi Darda r.a. berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Bagi siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya (memayungkan sayapnya) kepada penuntut ilmu karena senang (rela) dengan yang ia tuntut." 

Dari hadits tersebut kita semua menjadi tahu bahwa Islam mengajarkan (mewajibkan) seluruh umatnya untuk menuntut ilmu yang tidak terbatas. Kapan dan dimana pun. Satu keharusan yang dilakukan seluruh umat manusia mulai sejak lahir hingga tutup usia. Atas dasar itu pula maka tidak heran jika kemudian manusia dilekatkan dengan titel mahalul khatha' wa nisyan. Makhluk yang tidak pernah luput dari kesalahan dan lupa. 

Titel itu menegaskan bahwa manusia senantiasa berada pada tahapan peran "pembelajaran sejati". Maka dapat dikatakan wajar jika kemudian dalam tindak-tanduknya selalu tidak sempurna. Selaiknya anak kecil yang sedang belajar berjalan dengan tertatih, maka ia akan banyak terjatuh namun terus bangkit dan mencoba lagi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline