Lihat ke Halaman Asli

Roni Ramlan

Pembelajar bahasa kehidupan

Pengangguran Terdidik

Diperbarui: 5 September 2021   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Dokumentasi Pribadi

Koleksi ijazahku tersimpan rapi dalam pengagungan dan kehormatan

jenjak pendidikan yang kuenyam tidak sembarangan

orang-orang bilang, "biayanya mahal!" rentetan sidang skripsi harus ditebus dengan harga warisan yang paling disayang,

tanah berhektar-hektar pun raib digondol kebutuhan

sawah-sawah berpindah tangan kepemilikan.

Haqqul yakin, yang tersimpan dalam benak orangtuaku hanya satu

pun apa-apa yang tidak bisa menjadi mungkin teruntuk anak adalah kebalikan

sementara dalam pundakku yang bidang tertengger beribu-ribu harapan. 

Cerita pilu dan nasib yang tak kunjung memihak pun mulai dipertanyakan.

Setelah menyandang gelar yang diidam-idamkan, aku terbelalak menatap dunia yang mendadak gahar

mendapat pekerjaan tak semudah membalikkan telapak tangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline