Lihat ke Halaman Asli

Roni Ramlan

Pembelajar bahasa kehidupan

Mimpi Itu

Diperbarui: 28 April 2021   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti hembus angin yang menerka dadaku

Menyusup dalam melewati kekang kancing bajuku

Menyisip pori-pori kecil kaos dalam putih ketatku

Menembus celah tulang dada merasuk jauh ke dalam sukmaku

Ya, ia datang tanpa memperkenalkan wajahnya pada dua bola mataku

Bahkan kerling mataku tak sempat menangkap bayangan sisi gelapnya

Begitu jua dengan jejak-jejak kakinya 

Parau suara

Desah nafasnya

Hingga decak di antara kedua bibir dan lidahnya tak ada bekas yang ditanggalkan di daun telinga

Untuk sesaat aku termenung

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline