Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Saukani

TERVERIFIKASI

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Tentang Kopi di Pagi yang Basah

Diperbarui: 2 Februari 2020   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kopi putih dan ubi goreng/dok pri

Jakarta basah pagi ini. Entahlah apakah merata di seluruh pelosok juga diguyur hujan seperti di kediaman saya di bilangan Palmerah. Ada kekhawatiran banjir akan melanda Jakarta seperti awal tahun kemarin. 

Daerah tempat tinggal saya sendiri tergolong tinggi, andai rumah saya sampai kebanjiran, saya rasa Monas dan Istana akan tenggelam. Semoga itu tidak akan pernah terjadi. Saya hanya prihatin apabila wilayah langganan banjir sampai banjir juga hari ini.

Sejam lebih sudah air tercurah dari langit, tapi intensitasnya sesungguhnya tidak terlalu menghawatirkan. Jadi saya tidak perlu khawatir Jakarta tergenang hari ini, kacuali ada kiriman berlebih dari hulu. Cuma saja ada rencana kegiatan hari terpaksa harus dibatalkan. Manusia punya rencana Gusti Alloh yang menentukan.

Sementara masih saja terus gerimis, datanglah berkah. Sepiring ubi goreng berbalut tepung tiba di hadapan. Dan lebih menyenangkan lagi ada juga secangkir kopi menyertai.

Paduan kopi dan ubi goreng adalah paduan yang lumayan serasi, murah-meriah tapi menyenangkan hati apalagi ini hasil kreasi sang Istri. Bukan melupakan rencana kegiatan yang gagal, bukan pula serta-merta melupakannya. Yang jelas paduan kopi dan ubi goreng ini harus diapresiasi.

Indonesia tercinta anugrah Tuhan yang teramat kaya. Bicara tentang kopi saja ada puluhan jenis kopi yang bahkan sampai mendunia. Kopi Gayo dari Aceh musalnya atau kopi Luwak dan banyak lagi.

Kini banyak bermunculan yang disebut "Kedai Kopi" tempat nongkrongnya kaum melenial, kaum berdasi sampai oma-opa. Kedai Kopi adalah tempat ideal untuk bercengkerama, ngobrol-ngobrol dari yang ringan hiburan sampai politik dan bisnis. 

Menjamurnya kedai kopi di banyak tempat di tanah air adalah sesuatu yang amat menggembirakan. Khabarnya industri "Kedai Kopi" ini mampu menyerap produksi kopi dalam negri. 

Dampak pisitifnya adalah peluang penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Dari hulu di ladang dan pertanian kopi, pengolahannya sampai peracik dan pelayan kopi di Kedai-kedai tersebut.

Meledaknya industri kedai kopi hendaknya harus dibarengi dengan usaha pengolahan kopi yang bermutu. Agar kopi Indonesia bukan cuma digemari di tanah air tapi makin dikenal di mancanegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline