Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Saukani

TERVERIFIKASI

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Gelandang Persib Febri Hariyadi Ternyata Piawai Mengolah Kata

Diperbarui: 13 November 2018   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

artikel febri hariyadi di koran kompas/dokpri

Febri Hariyadi boleh dibilang mati langkah. Tampak kesulitan mengembangkan permainannya lantaran dikawal dengan ketat oleh pemain lawan. Coach Fandi Ahmad rupanya Paham betul bagaimana membuat Febri dan Irfan Jaya mati langkah. Akibatnya kita saksikan Indonesia harus takluk oleh Singapura dengan skor  0---1 dilaga pembuka Piala AFF 2018 tiga hari kemarin.

Malam nanti Febri Hariyadi dan kawan-kawan akan menjamu Timor Leste di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Bima Sakti sebagai peracik taktik harus bekerja keras agar Febri tidak mati kutu seperti ketika menghadapi Singapura kemarin dan Febri Hariyadi bisa memberikan konstribusi positif terhadap taman-temannya. Timnas Indonesia tidak ada kata lain, harus menang menghadapi Timor Leste nanti, kalau tidak mau cuma jadi penonton di ajang bergengsi di Asia Tenggara tersebut.

Berbicara tentang Febri gelandang serang yang masih menjadi andalan Timnas ini kemampuannya mengolah si kulit bundar kita saksikan sudah diakui pihak lawan maupun kawan. Kecepatan larinya kerap membuat pemain lawan kocar-kacir.

Ternyata selain cekatan mengolah sikulit bundar  Febri Hariyadi yang aslinya gelandang Persib Bandung itu juga piawai mengolah kata. Beberapa hari kemarin saya temukan artikel yang ditulisnya ada di halaman 4 koran Kompas terbitan akhir bulan kemarin, tepatnya Kompas terbitan hari Jumat 26 Oktober 2018, dengan judul "Tingkatkan Pengalaman Bertanding melalui Kompetisi".

dari koran kompas/dok pri

Pertandingan sepak bola level apa pun selalu menyenangkan ditonton, dari pertandingan antar kampung, kompetisi yunior, hingga event skala internasional. Sorak-sorai pendukung berpadu semangat para pemain di lapangan menghadirkan suguhan hiburan yang tak terlupakan.

Begitu barisan kata-kata yang dijejer sebagai prolog atau kata-pembuka yang ditulis oleh Febri Hariyadi. Kata-kata yang menggambarkan kecintaannya terhadap sepak bola. Febri juga menyiratkan  sebagai pesepak bola begitu menikmati sorak sorai penonton yang sekaligus sebagai penambah semangat.

Kemudian Febri bercerita bagaimana mula perkenalan dan kecintaannya terhadap sepak bola. Sang Bapak sering mengajak Febri kecil menonton bola. "Bukan pertandingan  sepak bola di Stadion besar, melainkan pertandingan antarkampung" tulis Febri.

Rupanya sang Bapak yang juga seorang pesepakbola adalah yang menjadikan Febri termotivasi untuk selalu menampilkan performa terbaik di lapangan. Motivasi dari sang Bapak begitu kuat terhadap kecintaan Feri Hariyadi terhadap sepak bola.

Febri membuat tulisannya menjadi tiga sub judul. 1. Bangkit dan Fokus, 2. Motivasi. Dan ketiga Febri mengakhiri tulisannya dangan sub judul: Kompetisi yunior.

1.Bangkit dan Fokus.
Buat seorang Febri sepak bola adalah hobi sekaligus profesi. Sebagai profesi seorang pesepakbola harus mengelolanya dengan baik. Kekalahan dan menang dalam permainan menurutnya adalah hal biasa. Kekalahan menurut Febri adalah pertanda harus bangkit, fokus dengan berlatih lebih baik lagi.

2. Motivasi.
Pengalamannya bergabung dengan Timnas, ketika pertama kali mencetak goal membuatnya untuk berusaha bermain lebih baik lagi. Pengalaman indahnya tersebut membuat seorang Febri betul-betul termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline