Tinggal hitungan jam menuju upacara pembukaan gelaran olahraga terbesar di Asia. Upacara pembukaan Asian Games 2018 akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Ribuan penonton bakal memadati Stadion kebanggaan Bangsa Indonesia tersebut.
Anda yang berniat menyaksikan acara pembukaan Asian Games tersebut lebih baik datang dengan kendaraan umum.Untuk menuju GBK Transjakarta sudah menyediakan armadanya dari banyak penjuru. Menuju GBK dengan kendaraan sendiri akan sangat merepotkan, apalagi dengan kendaraan roda empat. INASGOC sebagai penyelenggara sudah menyatakan area GBK tertutup untuk parkir selama opening ceremony Asian Games.
Kalau berkeras ingin membawa kendaraan sendiri, dengan sepeda motor itu yang paling aman. GBK memang tidak menyediakan area parkir tapi ada Gedung-gedung sekitar yang menyediakan lahan parkir dan cukup mudah diakses. Seperti Komplek Departemen Kehutanan di Mangala Wanabhakti. Pusat perbelanjaan Senayan City, Plaza Senayan dan di area SCBD dari sana bisa berjalan kaki dan dilanjut dengan bus gratisan Transjakarta yang mengelilingi area GBK.
Oh ya saya mendapati ada satu area parkir khusus sepeda motor yang begitu dekat dengan komplek GBK di area Hotel ternama di Jalan Pintu 1, Senayan yang berdekatan dengan kantor INASGOC.
Tapi ada yang aneh atau mungkin unik menurut pengamatan saya. Parkiran khusus sepeda motor tersebut apabila melihat papan penunjuknya apa semua orang memahaminya?
Saya merasa itu bukan seperti di Indonesia. Melihat papan penunjuk itu andai tidak ada kata "Jakarta" disitu tentu siapapun akan sepakat dengan saya bahwa itu bukan di Indonesia.
Plang penunjuk tersebut menggunakan bahasa asing barangkali parkiran tersebut memang dikhususkan utuk bule-bule ekspatriat dari Eropa atau Amerika. Rasanya tidak juga lantaran mana ada ekspatriat dari Eropa atau Amerika yang bekerja di sekitar situ yang menggunakan sepeda motor untuk ngantor.
Seingat saya di Jakarta dulu pernah ada gerakan penertiban plang atau papan nama yang menggunakan bahasa asing. Gerakan tersebut cukup populer dikalangan masyarakat lantaran menjadi semacam gerakan Nasional.
Gerakan penggunaan bahasa Indonesia untuk plang atau papan nama atau papan penunjuk itu cukup gencar. Hal itu bertujuan untuk melindungi dan mempopulerkan bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan oleh lebih dari dua ratus juta penutur. Saat itu, pusat perbelanjaan maupun pertokoan dipaksa harus menggunakan Bahasa Indonesia.
Berkenaan dengan akan diperingatinya hari kemerdekaan Indonesia yang ke 73. Adalah satu kesempatan atau satu momen untuk Memerdekakan Bahasa Indonesia agar Bahasa Indonesia benar-benar bisa menjadi tuan di Negrinya sendiri.
Menggunakan bahasa asing untuk plang, papan nama atau papan petunjuk bukan satu hal yang haram, akan tetapi mestinya satu keharusan bahasa asing tersebut bergandengan dengan Bahasa Indonesia.