Sejak tiga hari sebelum masuk bulan suci Ramadhan atmosfirnya sudah terasa dengan bayaknya penjual timun suri di banyak tempat di tepi-tepi jalan. Jakarta yang udaranya kian panas hari-hari belakangan ini, es sirop campur timun suri memang yang paling pas buat membasahi kerongkongan saat berbuka. Dengan aromanya yang khas, timun suri memang banyak disukai orang untuk melepas dahaga saat berbuka.
Di Jakarta, timun suri memang identik dengan bulan Ramadan, timun suri sudah merupakan ciri khas datangnya bulan Ramadhan, ada juga buah sejenis yang disebut blewah, tapi timun suri tampaknya memang primadonanya menjadi favorit dan paling banyak diminati, itu sebab timun suri yang paling banyak dijual orang.
Bertahun-tahun saya sempat dibuat bingung dengan fenomena timun suri ini. Betapa tidak bulan puasa atau Ramadhan kan tidak tetap hari dan bulannya, seperti tahun ini awal puasa jatuh boleh dibilang pada pertengahan bulan Mei, tahun kemarin puasa jatuh diawal Mei, bisa dipastikan tahun-tahun berikutnya Ramadhan akan jatuh pada bulan April, Maret dan mundur terus. Kendati begitu situasinya timun suri sepertinya tidak peduli dia akan tetap hadir begitu Ramadhan tiba.
Rupanya timun suri adalah tanaman yang bisa ditanam kapan saja tidak tergantung musim. Seperti halnya timun atau mentimun sayur yang bisa didapat kapan saja sepanjang tahun. Akan halnya timun suri Petani sudah memperhitungkan dan sudah amat paham kapan harus menanam sehingga bisa dipanen pas datangnya bulan puasa.
Menurut catatan Wikipedia, mentimun atau timun suri adalah termasuk tumbuhan semusim penghasil buah masuk golongan atau anggota suku labu-labuan. Daging buahnya itu yang menjadi komponen minumam penyegar untuk berbuka puasa. Dan timun suri dapat ditanam kapan saja.
Timun suri menurut Wikipedia lagi mengandung kalium cukup tinggi sangat bermanfaat untuk menjaga kesegaran tubuh.
Selain sebagai pelepas dahaga, timun suri juga cukup banyak manfaatnya, antara lain:
- Meningkatkan daya tahan tubuh.
- Menangkal radikal bebas.
- Menjaga kesehatan mata.
- Menjaga tekanan darah.
- Menjaga kesehatan sendi.
- Mencegah kanker.
- Mencegah penyakit jantung.
- Detoksifikasi.
- Menjaga kesehatan kulit.
- Meningkatkan kesehatan pencernaan.
- Sumber energi.
- Menjaga kesehatan ginjal. (Wikipedia)
Penyajiannyapun tidak ribet, amat sederhana, ambil daging buahnya campur dengan sirup boleh pandan atau vanili, sesuai selera namun keduanya sama cocok dan enak, kasih air secukupnya dan tambah pecahan es batu....wow...segar....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H